Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: Elektabilitas Sjafrie Sjamsoeddin Jauh di Bawah Ahok

Kompas.com - 23/05/2016, 12:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Hanura di DPR Dadang Rusdiana menilai, Sjafrie Sjamsoeddin butuh usaha keras untuk menyamai elektabilitas petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, jika ingin maju dalam Pilkada DKI 2017.

Sjafrie sebelumnya disebut bakal diusung Partai Gerindra.

"Terlepas Pak Sjafrie adalah tokoh penting dan populer, dari sisi elektabilitas tentunya masih jauh dari Pak Ahok," kata Dadang saat dihubungi, Senin (23/5/2016).

Hanura diketahui mendukung Ahok pada pilkada DKI. Menurut Dadang, meski mantan Bupati Belitung Timur itu diserang dengan sejumlah isu, seperti soal reklamasi Teluk Jakarta dan pembelian lahan RS Sumber Waras, hal tersebut tak akan mempengaruhi elektabilitasnya.

"Kita masih percaya diri bahwa masyarakat Jakarta masih tetap menaruh kepercayaan pada Ahok sebagai sosok yang mampu menyelesaikan persoalan Jakarta," ujarnya.

Kader Gerindra, Sandiaga Uno sebelumnya menyatakan, partainya akan mengusung Sjafrie sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepada daerah DKI Jakarta 2017.

(baca: Sandiaga: Prabowo Pilih Sjafrie sebagai Cagub DKI dari Gerindra)

Menurut Sandiaga, Sjafrie yang pernah menjadi wakil menteri pertahanan itu dipilih langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Deklarasi pencalonan akan dilakukan Juli mendatang.

Namun, Partai Gerindra belum memenuhi syarat untuk mengusung pasangan sendiri lantaran di DPRD DKI hanya punya 15 kursi.

(baca: Gerindra: Prabowo Pilih Sjafrie Sjamsoeddin karena Santun)

Adapun jumlah minimal kursi partai politik atau koalisi partai politik di DPRD DKI untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah 22 kursi.

Kompas TV Sandiaga Siap Dampingi Risma?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com