Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Tak Semua Kasus Mudah Diungkap seperti di Film

Kompas.com - 13/05/2016, 15:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, proses penanganan suatu perkara tak selamanya berjalan mulus dan cepat diselesaikan. Contohnya ialah kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dan Akseyna Ahad Dory.

Hingga saat ini, kedua kasus itu belum dibawa ke persidangan.

"Jadi, tidak sama seperti yang Anda lihat di film. Begitu ada kasus pembunuhan, langsung terungkap. Setiap kasus punya kesulitan yang beda-beda," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/5/2016).

(Baca: Krishna Murti: Sebenarnya Polisi Amerika Itu Lebih Bodoh dari Polisi Indonesia)

Khususnya kasus pembunuhan, kata Badrorin, hampir di setiap negara di dunia pasti juga mengalami kesulitan serupa.

Kendala tersebut bisa karena kesulitan mengumpulkan bukti, melibatkan banyak orang, dan sebagainya.

"Tidak semua 100 persen bisa terungkap, termasuk juga di negara maju. Ada kasus pembunuhan yang gampang diungkap, ada kasus yang mungkin agak sulit, tetapi ada juga yang sulit sama sekali," kata Badrodin.

(Baca: Krishna Murti Sebut Pembunuhan Mirna sebagai Kasus Paling Rumit)

Akseyna atau yang kerap disapa Ace ditemukan tewas tenggelam di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.

Diduga, mahasiswa UI itu ditenggelamkan pelaku dengan menggunakan pemberat berupa batu yang dimasukkan ke dalam tas gendong. Hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka.

Sementara itu, untuk kasus Mirna, Polda Metro Jaya telah melimpahkan berkas perkara dengan tersangka Jessica Kumala Wongso sebanyak tiga kali ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

(Baca: Lagi, Kejati DKI Kembalikan Berkas Perkara Pembunuhan Mirna ke Polisi)

Selama tiga kali pelimpahan itu, Kejati DKI Jakarta menemukan adanya sejumlah kekurangan, baik keterangan saksi maupun ahli.

Kompas TV Polda Yakin Bisa Lengkapi Berkas Jessica
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com