Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Rayakan Kebinekaan di Hari Pendidikan Nasional

Kompas.com - 02/05/2016, 17:24 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan menekankan pentingnya pelestarian kebudayaan yang beragam sebagai bagian dari pendidikan nasional.

Hal ini terlihat dari pemandangan perayaan Hardiknas kali ini, ketika para pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan pakaian adat.

"Republik Indonesia terdiri dari beragam budaya daerah, karena itu bertepatan dengan peringatan Hardiknas, kita juga harus merayakan kebinekaan dan persatuan," ujar Anies seusai memimpin upacara peringatan Hardiknas 2016 di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Dalam upacara peringatan Hardiknas tersebut, semua peserta menggunakan pakaian adat nasional dari berbagai daerah, antara lain pakaian adat Jawa, Betawi, Baduy, Sumatera Barat, dan beberapa pakaian adat dari daerah lain.

(Baca: Pakai Belangkon, Menteri Anies Pimpin Upacara Hardiknas)

Menteri Anies Baswedan pun tampil sebagai pemimpin upacara dengan menggunakan pakaian adat Yogyakarta yang dibalut dengan setelan jas berwarna hitam.

"Ini saya pakai baju yang dipakai oleh kaum-kaum terpelajar dari Stovia dulu ketika mereka belajar. Merekalah generasi pertama yang disebut sebagai dokter Jawa pada waktu itu," kata Anies.

Pakaian yang dia kenakan juga ternyata menyimbolkan makna lain yang ingin disampaikan. Anies ingin Hardiknas menjadi pengingat bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membawa bangsa Indonesia menuju perubahan.

(Baca: Di Hardiknas, 246 PNS Terima Penghargaan dari Menteri Anies)

Awalnya, tutur Anies, kebangkitan nasional terjadi karena adanya orang-orang yang terdidik. Pendidikan mengantarkan seseorang pada wawasan baru, perilaku baru, dan Indonesia perlu diingatkan bahwa pendidikan adalah kunci dari perubahan.

"Sebuah bangsa menjadi hebat karena kualitas manusianya. Itu makna hari pendidikan nasional sebenarnya," ungkapnya.

Kompas TV Pelajar Peringati Hardiknas Dengan Baju Daerah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com