Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Nilai RUU "Tax Amnesty" Tak Adil bagi Rakyat Kecil

Kompas.com - 26/04/2016, 16:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendukung Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak yang saat ini tengah dibahas oleh pemerintah dan DPR.

Namun, KPK meminta RUU ini hanya diterapkan untuk sementara waktu karena tidak adil bagi rakyat kecil yang selama ini taat membayar pajak.

"Misalnya, kalau kita belanja di Alfamart, beli satu Aqua saja ada tax di situ. Ketika orang kaya yang hanya satu persen dari Indonesia kita akan kecualikan (tidak dikenakan pajak), itu terus terang tidak adil," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarief dalam rapat dengan Komisi XI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/4/2016).

Laode dan Wakil Ketua KPK lainnya, Saut Situmorang, hadir untuk memberikan masukan terkait RUU tentang tax amnesty ini. Rapat itu juga dihadiri Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Prayitno, dan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Arminsyah.

Laode mengatakan, pemerintah dan DPR sebaiknya menentukan sampai kapan RUU ini akan diberlakukan. Pada kurun waktu itu, dia mengusulkan, ada satu pasal yang mengatur agar pemerintah harus fokus membenahi sistem perpajakan.

Dengan demikian, negara bisa mendapatkan banyak dana dari pajak tanpa harus mengampuni pengemplang pajak yang menyimpan dananya di luar negeri.

"RUU Tax Amnesty ini harus kita lakukan sebagai upaya terpaksa dari bangsa," kata Laode.

 

Kompas TV DPR "Kebut" RUU "Tax Amnesty"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com