Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu, Presiden dan DPR Sepakat Percepat Pembahasan RUU "Tax Amnesty"

Kompas.com - 15/04/2016, 12:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Undang-undang (RUU) Pengampunan Pajak atau 'Tax Amnesty' adalah topik utama yang dibicarakan antara Presiden Joko Widodo dengan sejumlah elite DPR RI di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Para wakil rakyat itu menyatakan komitmen untuk mempercepat pembahasan RUU yang sempat terhambat beberapa bulan di parlemen tersebut.

"Pertemuan konsultasi ini dimaksudkan untuk percepatan pembahasan RUU Tax Amnesty yang merupakan konsen bersama, Dewan atau pemerintah," ujar Ketua DPR Ade Komarudin usai pertemuan.

"Rapat konsultasi agar tercapai kesepahaman antara Dewan dengan pemerintah dalam hal target dan materi substansi RUU tersebut," lanjut politisi Partai Golkar itu.

Dalam rapat bersama itu, para wakil rakyat juga berkoordinasi dengan pemerintah untuk menggelar rapat kerja bersama dalam waktu dekat membahas RUU Tax Amnesty.

Selain itu, Ade mengklaim bahwa pemerintah dan para wakil rakyat yang hadir sepaham soal diperlukannya rancangan undang-undang penyangga Tax Amnesty.

Misalnya, RUU tentang lalu lintas devisa dan RUU tentang ketentuan umum perpajakan.

"Itu juga sangat penting sebagai bagian dari perbaikan sistem perpajakan. Perbaikan perpajakan harus dilakukan secara sistemik agar terwujud reformasi perpajakan," ujar Ade.

Pantauan Kompas.com, selain Ade Komarudin, elite DPR lain yang hadir adalah Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Gerindra) dan Taufik Kurniawan (PAN).

Ada pula Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto, Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas (Gerindra), Anggota Komisi I sekaligus politikus PPP Syaifullah Tamliha, Ketua Komisi XI Ahmadi Noor Supit (Golkar), Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Hadianto.

Adapun Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Pembahasan RUU tersebut sempat berjalan di Komisi XI DPR, hingga akhirnya ditunda. Seluruh fraksi berpendapat perlu ada pertemuan konsultasi terlebih dulu antara DPR dan Presiden.

Fadli Zon dan sejumlah anggota DPR sempat protes atas pembahasan RUU Tax Amnesty. (baca: Bantah Tudingan Fadli Zon, Ini Penjelasan Ketua DPR soal RUU "Tax Amnesty")

Fadli merasa dirinya tidak diberitahu soal agenda rapat di Bamus DPR. Ia menuding ada kongkalikong dalam pembahasan tersebut.

Masalah itu juga dipermasalahkan dalam Rapat Paripurna DPR. (baca: Gara-gara RUU "Tax Amnesty", Ade Komarudin Diprotes Para Anggota DPR)

Kompas TV Pengampunan Pajak Jadi Upaya Tambah Pendapatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com