Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Ada Lagi "Sweeping", Kami Tindak Tegas!

Kompas.com - 22/03/2016, 19:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, jangan ada lagi aksi anarkistis seperti yang terjadi dalam demo sopir angkutan umum di Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Hal itu disampaikan Luhut dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa malam, menyikapi aksi unjuk rasa para sopir taksi konvensional terhadap operasi angkutan berbasis aplikasi.

"Untuk tidak melakukan tindakan seperti tadi, sweeping. Kami akan lakukan tindakan tegas dan sudah melakukan itu," kata Luhut.

Luhut menganggap kepolisian telah mengambil langkah yang cepat untuk meredam aksi anarkistis di sejumlah wilayah di Jakarta. (Baca: Blue Bird Minta Bukti Sopir Taksi yang Anarkistis)

Polda Metro Jaya akan kembali melakukan pertemuan dengan berbagai pihak untuk mencegah aksi serupa terulang lagi.

Luhut mengatakan, unjuk rasa memang hak setiap warga. Namun, aksi itu harus dilakukan sesuai dengan aturan, seperti memiliki izin dan berdemo di lokasi yang ditentukan. (Baca: Video Amatir Sopir Taksi Tabrak Pendemo)

"Tidak ada sweeping. Begitu keluar dari aturan permainan, maka aparat keamanan ambil tindakan yang sesuai aturan," kata Luhut.

Dalam jumpa pers itu, Luhut juga meminta agar semua pihak tidak terprovokasi. Ia berharap semua pihak menunggu pengaturan soal angkutan berbasis aplikasi.

Aksi demo yang kembali dilakukan sopir taksi konvensional hari ini berlangsung anarkistis. Mereka melakukan sweeping rekannya yang tetap beroperasi. (Baca: Blue Bird: Sopir Lakukan Aksi "Sweeping", Siap-siap "Wasalam")

Para pendemo merusak mobil taksi yang mengangkut penumpang. Para penumpang di dalamnya juga dipaksa turun.

Para pendemo juga bentrok dengan para pengemudi ojek berbasis aplikasi. (foto: Sopir Taksi dan Ojek Rusuh Saling Lempar Batu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com