Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pepih Nugraha
Wartawan dan Blogger

Wartawan biasa yang hidup di dua alam media; media lama dan media baru

Psikologi Mantan

Kompas.com - 25/02/2016, 15:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Facebook dan Whatsapp telah mempertemukan jutaan pertemanan umat manusia yang terputus dan tercerai-berai, lalu berkumpul kembali dalam suasana berbeda setelah sekian lama terpisah jarak, ruang dan waktu. Dua aplikasi Internet itu adalah “lem” perekat dalam makna sesungguhnya.

Sebagai situs pertemanan, Facebook menautkan dan merekatkan kembali pertemanan yang terpecah-belah. Sebagai aplikasi, Whatsapp memberi ruang eksklusif dalam kelompok terbatas.  Kopi darat menjadi ajang silaturahmi yang hangat di mana jabat tangan, peluk erat dan ciuman bersahabat berkelindan, menjadi sesuatu yang menyenangkan perasaan.

Dalam pertemuan ini, tidak terhindarkan bertemu mantan.

Mantan di sini tentu saja mantan pacar. Sebab sejatinya, tidak ada istilah mantan guru (yang ada mantan murid), mantan teman, apalagi mantan anak dan mantan orangtua. Mantan istri atau mantan suami, masih lumrah digunakan.

Agaknya, kata mantan tidak sembarangan bisa digunakan. Ia tidak bisa direkatkan begitu saja dengan kata lainnya. Makna bisa teraba, tetapi dalam realitanya tidak bisa begitu saja diterima oleh konvensi umum. Kalimat “Ini mantan anak saya” atau “Itu mantan orangtua saya”, hampir mustahil diterima.

Anda yang semasa duduk di bangku SMA merasa handsome dan merasa punya banyak pacar di satu sekolah, maka pertemuan para mantan Anda tak terhindarkan dalam sebuah acara reunian atau kopi darat puluhan tahun kemudian.

Sebaliknya, Anda yang memang cantik semasa SMA dan merasa punya banyak pacar lelaki, juga akan mempertemukan para mantan Anda yang ganteng-ganteng itu.

Akan tetapi, hal yang tidak bisa Anda antisipasi saat pertemuan atau kopi darat semacam itu adalah sering terbakarnya api cemburu antara para mantan.

Satu sama lainnya merasa bahwa Si Itulah yang paling Anda cintai, melebihi yang lainnya. Di sisi lain, Si Inilah yang merasa jauh lebih Anda cintai daripada Si Itu.

Api cemburu pun berkobar. Para mantan sibuk mencari muka dan pembenaran. Mereka sama-sama ingin kembali ke masa lalu dan ingin membuktikan; siapa di antara mereka yang lebih Anda cintai. Uniknya, keputusan dan jawaban ada pada Anda sendiri, tetapi jarang terungkapkan

Mantan juga sering sensitif. Cukup sebut “sensi” saja. Hatinya mendadak selembut salju seperti nyanyian Jamal Mirdad, mendadak berhati Rinto meski bertampang Rambo.

Sensi kalau kena sentil bahwa pada masa lalu Si Ini kurang berbuat sesuatu kepada Anda. Beda dengan Si Itu yang lebih banyak berbuat sesuatu dan ada monumennya. Nah, perasaan sensi yang terlalu melankolis tidak jarang berujung perang klaim.

Begitulah kelakuan para mantan!

Mantan yang sedang saya bicarakan ini bermakna “eks” atau “bekas”, juga tidak sekadar bermakna sempit, yaitu cuma sekadar mantan pacar thok. Ada cerita tentang mantan lainnya yang lebih luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com