Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pepih Nugraha
Wartawan dan Blogger

Wartawan biasa yang hidup di dua alam media; media lama dan media baru

Psikologi Mantan

Kompas.com - 25/02/2016, 15:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Nah, yang paling bahaya –atau mungkin paling lucu— adalah menyangkut psikologis di mana perasaannya masih berstatus bukan mantan alias masih berstatus seperti yang dulu sebelum menjadi mantan.

Apakah kondisi seperti ini yang disebut Post Power Syndrome? Belum tentu juga. Masak iya para mantan pacar Anda di SMA itu menderita PPS? Paling mereka butuh perhatian lebih saja dari Anda. Mereka adalah para mantan yang tidak mau kehilangan perhatian dan harus terus mencari perhatian.

Di ranah politik, kurang apa lagi bapak-anak yang pernah jadi orang nomor satu di Amerika Serikat, yaitu “Bush” senior-junior, demikian garang saat berkuasa sampai-sampai bisa melenyapkan satu negara berdaulat.

Toh setelah menjadi mantan mereka turun dari gelanggang politik yang gemerlap secara istiqomah, merelakan kekuasannya kepada penggantinya.

Bill Clinton setelah menjadi mantan, ia tidak merecoki Barack Obama yang menggantikannya. Ia istiqomah sebagai mantan dan hanya bergerak di bidang kemanusiaan, filantropi.

Atau, tidak usah jauh-jauh ke Amerika sana. Tengok negeri sendiri, ada BJ Habibie yang berstatus mantan, yaitu mantan Presiden RI. Ia memagari dirinya dari terpaan serta godaan politik. Ia cukup menjadi Guru Bangsa, Bapak Bangsa, dan sudah seharusnya menjadi Negarawan.

Tetapi, memang tidak ada larangan juga kalau ada mantan Presiden lainnya yang masih bersentuhan dengan dunia politik, bahkan masih mau mengurusi partai politik. Ini pilihan.

Selagi berkhidmat kepada dunia politik, meski ia seorang mantan sekalipun, maka “kepentingan” akan menjadi negasi dari sikap “kenegarawanan”.

Apa yang diucapkannya sampai berbusa-busa pun, dalam pidato di ruang terbuka, cuitan di Twitter, atau keluh-kesah di media sosial, tidak akan ada yang mau menggubrisnya. Salah-salah orang nyeletuk, “Biasalah, mantan memang begitu.”

Apa jabatan yang lebih tinggi dari Perdana Menteri atau Presiden yang bisa diraih biar terhindar dari sebutan mantan? Bisa saja membidik Sekjen PBB. Bukan Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang, tetapi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa.

Tetapi itu memerlukan upaya luar biasa. Selain “biasanya” bergiliran benua, jabatan Sekjen PBB haruslah orang yang aktif dan concern terhadap kemanusaiaan serta perdamaian dan itu mendapat pengakuan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com