Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Menit di KBRI Timor-Leste

Kompas.com - 31/01/2016, 15:02 WIB

Jarum jam menunjukkan pukul 18.35 waktu TimorLeste saat Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana mampir di Kedutaan Besar RI untuk Timor-Leste, Dili. Dalam waktu sekejap, halaman KBRI menjadi ramai.

Teriakan warga negara Indonesia yang tinggal di Dili menyambut kedatangan Presiden dengan teriakan gembira, "Pak Jokowi... Pak Jokowi".

Wajah-wajah gembira terlihat saat bertatap muka langsung dengan Presiden. Hampir semua berusaha memotret Presiden dari dekat.

Dubes RI untuk Timor-Leste Marcellinus Primanto Hendrasmoro mengawali pertemuan tersebut dengan memaparkan secara singkat profil WNI di Timor-Leste, kemudian mendaulat Presiden berbicara dengan WNI.

Kembali tepuk tangan panjang dan sorak-sorai hadirin terdengar saat Presiden berdiri di depan para WNI.

"Senang sekali saya bisa hadir di Dili dan sore hari ini bertemu Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian. Tapi, tadi saya dibatasi waktu hanya tujuh menit," ungkap Presiden, yang langsung disambut teriakan "hoooooooo" dari para hadirin sehingga Presiden berhenti sejenak.

"Karena kalau lebih dari itu, pesawatnya katanya tidak boleh naik," kata Presiden Jokowi, yang langsung ditanggapi WNI dengan teriakan "Pulangnya besok aja, Pak".

Presiden mengatakan, mereka tak perlu kecewa karena pertemuan singkat.

"Dari Dili ke Jakarta hanya tiga jam. Artinya, saya bisa setiap saat ke sini. Saya ke Nusa Tenggara Timur sudah empat kali. Nanti kalau saya pas ke NTT, Bapak-Ibu ke NTT juga, ya," ujar Presiden, yang disambut tawa hadirin.

Bangun perbatasan

Selanjutnya, Presiden Jokowi menginformasikan bahwa di NTT akan dibangun tujuh bendungan, yang sedang dikerjakan. Bukan hanya waduk, perbatasan NTT dan Timor-Leste juga dibangun.

"Nanti Desember ke sana semua, ya, karena saya mau meresmikan (perbatasan) dan jalannya sudah diperlebar," ujarnya.

Presiden menambahkan bahwa pemerintah juga membangun wilayah perbatasan di Papua dan Kalimantan.

Mengapa pemerintah memberi perhatian terhadap pembangunan di wilayah-wilayah pinggiran, menurut Presiden, karena pemerintah ingin pembangunan Indonesia tidak lagi berpusat di Jawa.

"Artinya, bisa dari pinggir, bisa dari desa, dan yang paling penting kita ingin memberikan perhatian pada Indonesia bagian timur," kata Presiden.

Pada akhir sambutannya, Presiden berpesan agar WNI menjaga hubungan baik dengan warga Timor-Leste serta memanfaatkan peluang ekonomi.

Setelah itu, Presiden berpamitan dan bergegas menuju Bandar Udara Presidente Nicolau Lobato untuk kembali ke Jakarta.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Timor-Leste memang terbilang singkat, hanya setengah hari. Presiden Jokowi diterima Presiden Timor-Leste Taur Matan Ruak di Kantor Kepresidenan Republik Demokratik Timor-Leste dan Perdana Menteri Rui Maria de Araujo di Kantor Perdana Menteri RDTL. (Sonya Hellen Sinombor)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com