Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Nilai Program Bela Negara Bisa untuk Atasi Terorisme

Kompas.com - 12/01/2016, 22:26 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan menilai bahwa pembangunan pertahanan negara juga perlu dipersiapkan untuk menghadapi ancaman non-militer.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pelibatan rakyat yang mempunyai sikap cinta tanah air dan semangat kebangsaan yang tinggi pun menjadi suatu kewajiban.

"Bersama rakyat, TNI menjadi kuat. Maka rakyatnya juga harus diperkuat," kata Ryamizard, usai Rapat Pimpinan Kemenhan 2016 di Jakarta, Selasa (12/1/2016).

"Begitu rakyatnya terlatih dan militer (terlatih), orang akan mikir dua kali untuk memberikan ancaman," ucapnya.

Rapat Pimpinan Kemenhan itu juga dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.

Pembangunan karakter bangsa melalui pembinaan kesadaran dan kemampuan bela negara juga menjadi salah satu poin dalam Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2016.

Menhan berharap langkah tersebut bisa mendukung program Nawacita milik Presiden Joko Widodo.

Menurut Ryamizard, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi ancaman non-militer yang nyata, seperti terorisme. Untuk itu ia merasa perlu melibatkan rakyat melalui kesadaran bela negara.

"Satu tahun saya membicarakan masalah ini, sekarang mulai timbul. Kita akan menghadapi ancaman itu," ujarnya.

Ryamizard juga menekankan, selain kesadaran bela negara, ada dua langkah lain yang perlu dilakukan.

Pertama, melatih tentara agar lebih profesional. Kedua, memperbarui alutsista yang telah dimiliki.

"Alat-alat kita harus lebih modern daripada teroris. Maka kita harus melengkapi alat-alat antiteror, secanggih mungkin," ucap Ryamizard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com