"Pimpinan DPR sudah sangat otoriter tanpa mengindahkan anggotanya lagi, mereka hanya menggunakan alasan dan memperalat aturan yang ada," kata Dave saat walk out dari sidang paripurna pelantikan Ade Komarudin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakara, Senin (11/1/2016) siang.
(Baca: Meski Hujan Interupsi, Ade Komaruddin Tetap Dilantik sebagai Ketua DPR)
Dave mengakui Partai Golkar hasil Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono memang mengajukan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua DPR.
Namun, bukan itu alasan utama mengapa pihaknya menolak Ade Komarudin. Menurut dia, harusnya masalah dualisme kepemimpinan di Partai Golkar diselesaikan terlebih dahulu sebelum pelantikan dilakukan.
"Bukannya tidak sepakat dengan penunjukkan Ade Komarudin, beliau anggota DPR yang baik. Tapi yang tidak saya terima proses dan caranya itu," ujar Dave.
(Baca: Jokowi Ingin Partai Golkar Segera Selesaikan Konflik Internalnya)
Menurut dia, dengan cara otoriter seperti ini, citra DPR akan semakin terpuruk. Dia pun mempertimbangkan akan menggugat pelantikan Ade tersebut.
"Saya sebagai anggota DPR prihatin dengan citra DPR yang sudah jelek, akan makin buruk lagi dengan cara pimpinan menggunakan kekuasaannya untuk keinginannya sendiri," ucap putera Agung Laksono ini.
Hari ini, Ade Komarudin resmi dilantik sebagai Ketua DPR. Namun, pelantikannya itu dalam forum rapat paripurna diwarnai penolakan dari sejumlah anggota dewan.
Interupsi di paripurna tak hanya datang dari kubu Agung, tapi juga sejumlah anggota DPR dari fraksi lainnya, seperti Johnny G Platte dari Fraksi Nasdem dan Ruhut Sitompul dari Fraksi Demokrat.
Ruhut sampai maju ke podium untuk menyampaikan interupsinya, tetapi tetap tak diakomodasi oleh pimpinan DPR.