Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Ade Komarudin: Kita Patut Berterima Kasih atas Jasa Setya Novanto

Kompas.com - 11/01/2016, 13:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar, Ade Komarudin, resmi dilantik sebagai Ketua DPR yang baru. Pelantikan dilangsungkan di ruang rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2016) siang.

Proses pelantikan Ade sempat diwarnai interupsi oleh para anggota Dewan yang hadir. (Baca: Meski Hujan Interupsi, Ade Komaruddin Tetap Dilantik sebagai Ketua DPR)

Salah satunya anggota Fraksi Golkar pendukung Agung Laksono, Dave Laksono. Menurut dia, pelantikan itu tidak demokratis lantaran selama ini surat yang diajukan pengurus Fraksi Golkar hasil Munas Jakarta yang mengajukan nama Agus Gumiwang sebagai pengganti Setya Novanto tidak pernah dibahas.

"Padahal, kami telah memiliki bukti surat diterima dari sekretariat," kata Dave.

Setelah interupsi berakhir, pimpinan DPR akhirnya tetap memutuskan untuk melantik Ade. Dalam pelantikan itu, Novanto tidak terlihat hadir untuk menyaksikannya. (Baca: Agung Laksono Ingatkan Lagi Fraksi Partai Golkar untuk Tunda Pergantian Ketua DPR)

Seusai dilantik, Ade pun sempat menyampaikan pidato di hadapan anggota DPR yang hadir di dalam ruang rapat paripurna. Dalam pidatonya, Ade mengingatkan jika kinerja legislasi DPR tahun 2015 belum maksimal.

"Hanya ada tiga UU yang dihasilkan dan UU kumulatif terbuka sebanyak 14 UU. Tentu harus ada evaluasi agar ke depan kita lebih produktif lagi," kata dia.

Pada akhir pidatonya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali itu mengucapkan terima kasih kepada Novanto.

Menurut dia, banyak keberhasilan yang telah dihasilkan DPR di bawah kepemimpinannya.

"Terakhir, tentu kita semua patut berterima kasih atas jasa selaku Ketua DPR lalu, Setya Novanto," kata dia.

Novanto sebelumnya mengundurkan diri sebagai Ketua DPR setelah terjerat kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla. Novanto kemudian menjabat Ketua Fraksi Golkar di DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com