Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretariat MKD Ternyata Belum Kirim Surat Panggilan ke Riza Chalid

Kompas.com - 08/12/2015, 12:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan rupanya belum pernah melayangkan surat panggilan kepada pengusaha minyak Riza Chalid. Hal ini diakui oleh Kepala Sekretariat MKD Cholidah Indriyana.

"Kita belum pernah mengirim. Pemanggilan pertama belum ada," kata Cholidah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Cholidah beralasan, MKD tidak memiliki alamat pasti di mana Riza Chalid tinggal. Menurut Cholidah, Sekretariat MKD hanya mendapatkan informasi bahwa Riza memiliki tiga rumah.

Namun, MKD tidak bisa memastikan di mana Riza tinggal. (Baca: Sidang MKD Tertutup, tetapi Tak Ada yang Bersifat Rahasia dalam Pembelaan Novanto)

"Infomasinya alamatnya ada tiga dan kami tidak tahu yang mana. Kalau kamu ada alamatnya berikan kepada kami," ucap dia.

Padahal, Riza Chalid sudah dijadwalkan dipanggil pada Kamis (3/12/2015) lalu bersamaan dengan pemeriksaan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Namun, Riza tak hadir hingga pemeriksaan Maroef usai pada Jumat dini hari. (Baca: MKD Akan Panggil Riza Chalid Usai Uji Rekaman Asli)

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, Riza mangkir dari panggilan. Jika Riza sekali lagi mangkir, MKD akan meminta bantuan polisi untuk memanggil paksa Riza Chalid.

"Panggilan ketiga kita panggil paksa," kata Junimart.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sebelumnya mengatakan, pihaknya akan membantu menjemput paksa Riza jika diminta oleh MKD. (Baca: Setya Novanto Banyak Jawab "Tidak Tahu, Lupa" Saat Ditanya di MKD)

"Kalau itu perintah hukum, bukan siap atau tidak, tetapi harus," ujar Badrodin.

Riza perlu diminta keterangan terkait pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Maroef. Percakapan dalam pertemuan itu direkam Maroef.

Dalam pertemuan di Hotel Ritz Carlton pada 8 Juni 2015 itu, diduga ada permintaan saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.

Adapun isi percakapan dalam pertemuan itu bisa dibaca dalam berita berjudul "Ini Transkrip Lengkap Rekaman Kasus Setya Novanto".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com