Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Mattalatta: Konflik Golkar Bukan Konflik Hukum

Kompas.com - 16/11/2015, 18:03 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Mahkamah Partai Golkar Andi Mattalatta menganggap penyelesaian konflik partainya, hanya dapat diselesaikan melalui Musyawarah Nasional.

Menurut dia, konflik internal yang terjadi hingga saat ini bukanlah konflik hukum. 

"Konflik yang ada di partai Golkar jangan dianggap konflik hukum, atau soal kepemilikan. Maka hindari melalui pengadilan. Hasilnya nanti cuma kalah atau menang, yang kalah tersingkir, yang menang merasa Golkar cuma punya dia," ujar Andi, saat bertemu anggota poros muda Golkar di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).

Menurut Andi, sengketa kepengurusan Partai Golkar tidak hanya dilihat sebagai perebutan legitimasi, tetapi ada sebab-sebab lain yang memicu ketidakpuasan kader.

Misalnya, ada pihak yang merasa bahwa manajemen partai yang tidak aspiratif, atau adanya kepemimpinan yang tidak demokratis. (Baca: Jalur Hukum Tak Akan Berhasil, Andi Mattalatta Dukung Digelar Munas Golkar )

Andi mengatakan, Munas yang nantinya akan digelar harus ada jaminan bisa menghasilkan pemimpin yang disukai, tidak seperti saat ini.

Dia mengusulkan, dalam ketentuan tata tertib Munas, harus diatur bahwa pemberian suara dilakukan secara bebas dan rahasia. 

Selain itu, aturan juga harus diperketat, agar kepemimpinan tidak diragukan seperti yang sebelumnya. (Baca: Ginandjar Kartasasmita: Aburizal dan Agung Laksono, Contohlah Soeharto )

"Semua orang harus dianggap punya hak, jangan ada konsolidasi dengan pengurus di DPD. Kalau perlu, panitia didiskualifikasi jika terbukti memberikan dukungan di muka," kata Andi.

Pertemuan Andi dengan sejumlah tokoh muda Golkar tersebut merupakan bagian dari kunjungan anggota poros muda Golkar kepada tokoh-tokoh senior partai. Adapun, beberapa tokoh muda yang hadir yakni, Melki Laka Lena, Ahmad Doli Kurnia, Lamhot Sinaga, dan Ace Hasan Syadzily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com