Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senior Golkar Minta Dua Pengurus Jangan Sibuk Cari Pembenaran

Kompas.com - 12/11/2015, 21:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar, Ginandjar Kartasasmita meminta, agar kedua pengurus Partai Golkar tak sibuk mementingkan ego masing-masing.

Pengurus hasil Munas Bali mau pun Munas Jakarta harus segera mencari jalan keluar terbaik untuk menyatukan Golkar kembali.

"Jangan cuma sibuk mencari pembenaran mana yang salah dan mana yang benar. Hukum tidak bisa hanya melihat hitam dan putih, dimana yang hitam selalu benar, yang putih salah," ucap Ginandjar  di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015). 

Hari ini, politisi muda Golkar menemui Ginandjar untuk mencari solusi atas perpecahan internal yang masih terjadi di tubuh partai berlambang pohon beringin itu.

Bagi mantan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Soeharto ini, langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan konflik internal Golkar adalah dengan menyelenggarakan musyawarah nasional (munas) bersama.

Namun, sebelum munas dilakukan, Ginandjar menilai perlu ada penyatuan kepengurusan terlebih dahulu yang mengakomodir kedua belah pihak.

"Pengurus baru itu harus didaftarkan ke Kementerian Hukumm dan HAM agar legitimate," ujarnya.

Legitimasi kepengurusan baru diperlukan agar penyelenggaraan munas dianggap sah. Setelah itu, pengurus baru diminta segera menyelenggarakan rapat pimpinan untuk mempersiapkan penyelenggaraan munas.

Konflik Diselesaikan Sebelum Munas

Ginandjar juga meminta, agar persoalan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar yang terbelah diselesaikan sebelum penyelenggaraan munas.

Ia tak ingin ada pihak yang merasa paling berhak untuk ikut andil, dalam pemberian suara saat munas.

"Bahkan kalau bisa, sebelum rapat pimpinan, persoalan itu (kepengurusan DPD Golkar) sudah selesai," kata Ginandjar.

Ia menambahkan, pelaksanaan munas oleh kepengurusan baru memiliki dasar hukum kuat, yakni putusan Munas Riau 2009 serta keputusan Mahkamah Partai Golkar.

Putusan Munas 2009 menyatakan, penyelenggaraan munas selanjutnya harus rampung pada 2015.

Sementara putusan Mahkamah Partai Golkar mengamanahkan, agar munas dapat dilangsungkan sebelum Oktober 2016.

Ia menganggap, putusan Mahkamah Partai hanya memperkuat putusan Munas Riau lantaran terjadinya konflik internal.

"Mahkamah Partai itu kan terbentuk berdasarkan hasil Munas Riau, bukan hasil Munas Ancol. Jadi patokannya itu, 2016," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com