"Sudirman itu jangan banyak ngomong. Kalau dia berani, sebut saja," kata Oesman, yang biasa disapa Oso, di Kompleks Parlemen, Kamis (12/11/2015).
Menurut Oso, Sudirman telah melempar bola panas ke publik dengan menyembunyikan identitas politisi tersebut. Oleh karena itu, dia harus bertanggung jawab dengan mengungkap identitas politisi yang dimaksud. Jika tidak, hal itu hanya akan menimbulkan kegaduhan baru.
"Kalau dia memberikan suatu isu pejabat (yang diduga mencatut nama), harus berani ngomong. Kalau enggak, dia hanya jadi biang kerok nanti," kata Oso.
Sebelumnya, Sudirman menyebut adanya tokoh politik yang sangat berkuasa mencoba menjual nama Jokowi-JK kepada Freeport. Pencatutan nama Presiden dan Wapres dilakukan agar kontrak Freeport bisa segera diberikan.
"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said seperti dikutip dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV dan dikutip Kompas, Selasa (10/11/2015).
Namun, dia mengaku tak bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi Indonesia itu. Hanya, Sudirman mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal.
JK, tutur dia, tahu persis siapa orang yang coba menyeret-nyeret nama dua petinggi tersebut. Sudirman mengaku mengetahui semua tindakan licik tokoh-tokoh politik di balik percobaan perpanjangan kontrak Freeport. Sebab, Freeport menceritakan secara rinci permintaan tokoh-tokoh politik tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.