"Kemdikbud akan me-review semua sekolah. Ada sekitar 25.000 sekolah dan 170.000 ruang kelas. Sekolah yang masih berisiko terpapar asap akan segera dipasang," ucap Anies dalam siaran pers yang diterbitkan Tim Komunikasi Presiden, Jumat (30/10/2015).
Anies mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana yang ketika itu meninjau sekolah aman asap di SDN No 181/IV, Kelurahan Lebak Bandung, Jelutung, Jambi. Dia mengungkapkan, sekolah yang sudah dipasangi penyaring udara berhasil menekan dampak bahaya asap bagi para pelajar.
Anies mencontohkan, sekolah aman asap di Sumatera Barat berhasil menurunkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di luar sekolah yang sebelumnya menunjukkan angka 280 di luar ruangan menjadi 70 di dalam kelas.
"Harganya murah antara Rp 200.000 dan Rp 300.000 per kelas, ditambah dengan exhaust dan tanaman untuk mengurangi polutan," ucap Anies.
Penggiat minyak laut dari mikroalga biokimia Institut Teknologi Bandung (ITB), Zeily Nurachman, saat bertemu Presiden Jokowi di Jambi mengungkapkan, penekanan ISPU di ruang kelas bisa dilakuan dengan sistem penyaring udara menggunakan kain atau bahan dakron.
"Asap ditahan oleh dakron, dan dalam keadaan itu harus selalu basah. Akuarium dan filter itu untuk menyerap partikel yang tidak tersaring dakron," katanya.
Jika tidak tersedia dakron, maka bisa diganti dengan kain katun. Adapun akuarium bisa diganti dengan ember/galon, tetapi kipas angin harus tetap ada. "Alga bisa diambil dari kolam yang berwarna hijau sebagai bibit. Ini bisa diterapkan secara masif," kata Zeily.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.