Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulai Perubahan dari Pinggiran

Kompas.com - 21/10/2015, 18:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Sulitnya mengakses fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata hingga ke beranda Nusantara masih menjadi persoalan bangsa ini. Di banyak lokasi di pelosok negeri ini, negara seperti tidak hadir untuk melayani masyarakat. Jurang ketimpangan pelayanan kesehatan begitu menganga di depan mata.

Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menetapkan sembilan agenda pembangunan prioritas yang lebih dikenal dengan Nawacita yang salah satunya adalah membangun dari pinggiran. Bukan semata infrastruktur yang dibangun dari pinggiran, tetapi juga kualitas manusianya.

Hal itu diterjemahkan Kementerian Kesehatan melalui program Nusantara Sehat. Program itu diharapkan memenuhi kebutuhan layanan dasar di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) agar layanan kesehatan berjalan baik.

Nusantara Sehat adalah program penempatan tenaga kesehatan berbasis tim. Selain dokter, di tim itu ada dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga farmasi, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, dan tenaga teknologi laboratorium medik.

Tim itu bertugas memperkuat layanan kesehatan dasar di puskesmas dengan kegiatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan pengobatan. Dari tiga kegiatan itu, fokus tim diarahkan pada upaya bersifat promotif dan preventif.

Tak mudah bagi tim Nusantara Sehat bekerja di DTPK. Sebanyak 143 tenaga kesehatan Nusantara Sehat angkatan I disebar di 20 puskesmas di seluruh Indonesia sejak enam bulan lalu. Tantangan geografis, kemajemukan sosial budaya lokasi penempatan, keberagaman perilaku warga, dan kolaborasi yang butuh waktu dengan tenaga kesehatan di puskesmas merupakan persoalan yang dihadapi tim Nusantara Sehat.

Saat melantik tim Nusantara Sehat, Jumat (1/5), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan, tim Nusantara Sehat dinilai berhasil jika mampu menginisiasi perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih sehat. Waktu dua tahun di lokasi penempatan dinilai cukup untuk mengawali sebuah perubahan.

Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kemitraan dan Pelayanan Kesehatan Primer Diah Saminarsih mengatakan, Nusantara Sehat dipantau langsung Kantor Staf Presiden. Sebab, program itu adalah satu dari 100 program prioritas Joko Widodo- Jusuf Kalla.

Dari sisi perekrutan dan penempatan, tahun 2015 Kemenkes menargetkan merekrut 960 peserta Nusantara Sehat yang akan ditempatkan di 120 puskesmas perbatasan dan kepulauan. Awal Mei 2015, 143 peserta program itu ditempatkan di 20 puskesmas di Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Kini perekrutan tahap kedua mencari 820 tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di 100 puskesmas masih berlangsung. "Sekitar 12.000 orang mendaftar dan akan diseleksi hingga didapat 820 orang. Pendaftar yang sedikit dokter umum," ucap Diah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com