Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Tak Ada Barter dalam Pembebasan 2 WNI di Papua Niugini

Kompas.com - 18/09/2015, 17:45 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut tidak ada barter dalam upaya pembebasan dua warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di Papua Niugini. Dua WNI tersebut berhasilkan dibebaskan Kamis (17/9/2015).

"Tidak ada sama sekali (barter)" kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta.

Kalla juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Papua Niugini atas kerja samanya dalam membebaskan dua WNI yang disandera. Kalla menegaskan, upaya pembebasan WNI ini merupakan upaya bersama dengan pemerintah Papua Niugini. "Sekali lagi, ini kan upaya bersama ya, tentu Indonesia membebaskan tentu dengan persetujuan Papua Niugini, oleh karena itu kita berterimakasih atas kerjasama itu," ucap Kalla.

Upaya pembebasan telah dilakukan sejak Selasa (15/9/2015). Kedua pihak melalui juru bicara telah melakukan negosiasi, namun kesepakatan pertemuan selalu batal. Tentara PNG kemudian memutuskan untuk mengejar penyandera hingga ke dalam hutan.

Dua WNI bernama Ladiri Sudirman (28) dan Badar (20) yang disandera kelompok bersenjata itu merupakan penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua Niugini. Selain menyandera Sudirman dan Badar, kelompok bersenjata itu juga menembak warga sipil lainnya, yakni Kuba.

Pada saat kejadian, Kuba sedang memotong kayu di Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Ia mengalami luka tembak serta panah dan masih dirawat di RS Bhayangkari.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, upaya pembebasan kedua WNI terus-menerus dilakukan dengan berkomunikasi dengan Panglima Militer dan aparat Papua Niugini yang ada di Vanimo.

Komunikasi secara intensif juga terus dilakukan dengan Menteri Luar Negeri PNG. Selain itu, pembebasan kedua WNI juga tidak lepas dari komunikasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Peter O'Neil. Presiden diketahui melakukan pembicaraan melalui telepon dengan O’Neill pada Kamis (17/9/2015) sekitar pukul 16.26 WIB.

Dalam percakapan itu, Presiden menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah PNG atas upaya yang dilakukan untuk membebaskan dua WNI yang masih disandera. Jokowi pun menyatakan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan PNG dalam mempercepat pembebasan sandera mengingat penyanderaan sudah memasuki hari ketujuh.

Sebelumnya, pihak penyandera disebut meminta barter dua WNI dengan dua kawan mereka yang ditahan di Papua karena kasus narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com