JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengaku memahami keputusan Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet. Akibat perombakan itu, Andi dicopot sebagai Seskab dan diganti oleh politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung.
Ia mengaku telah mendengar lama rencana perombakan kabinet dari media massa. Namun, secara khusus, informasi itu ia dapat dari Presiden Joko Widodo pada Selasa (11/8/2015) sore. (Baca: Jelang "Reshuffle", Foto Andi Widjajanto Dipasang di Deretan Mantan Seskab)
"Waktu manggil, (Presiden) mengatakan ada kebutuhan meningkatkan kinerja kabinet. Lalu saya mengatakan, saya bisa memahami keputusan bapak," kata Andi seusai acara serah terima jabatan di Gedung III Setneg, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Saat bertemu Presiden, Andi mengaku sempat mengucapkan terima kasih untuk kesempatan yang telah diberikan Presiden Jokowi. Tak ketinggalan, Andi juga mengaku meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan selama bertugas membantu Presiden. (Baca: Serah Terima Jabatan Seskab Digelar Singkat dan Tertutup)
"Kami ngobrol kecil, penting (untuk) tetap menjalin koordinasi ke depan. Kapan-kapan bisa sowan ke Presiden dan Wapres," ujarnya.
Selama menjadi Seskab, Andi merasa mendapat banyak pengalaman berharga karena harus mengelola isu dari 34 kementerian dengan beragam latar belakang. Jabatan Seskab menjadi warna tersendiri karena Andi berlatar seorang akademisi ilmu pertahanan dan intelijen.
"Seolah-olah Seskab itu ensiklopedia. Itulah konsekuensi jadi Seskab, harus mengelola 34 isu luar biasa," ucapnya.
Setelah tidak lagi menjadi Seskab, Andi meminta waktu kepada Pramono untuk berkemas dari rumah dinasnya. Ia mengaku belum memiliki rencana lain selain berlibur setelah bebas dari tugas di pemerintahan. (Baca: Mengapa Andi Widjajanto Dicopot sebagai Seskab?)
Saat ditanya mengenai motif politik di balik perombakan kabinet ini, Andi menilai hal itu sangat wajar. Pasalnya, jabatan menteri dan pejabat setingkat menteri memang jabatan politik.
"Jadi kalau Presiden ingin meningkatkan konsolidasi poltik ke depan, ini sudah tepat," kata Andi.