Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadir di Istana, Darmin Nasution dan Thomas Lembong Bungkam soal "Reshuffle"

Kompas.com - 12/08/2015, 12:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Thomas Lembong, hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/8/2015) sekitar pukul 12.30 WIB.

Tak banyak pernyataan yang terucap dari kedua orang yang disebut akan masuk dalam Kabinet Kerja tersebut.

Darmin tampak hadir lebih dulu seorang diri. Saat ditanya wartawan perihal kedatangannya, Darmin selalu mengelak.

"Nanti ya. Saya mau geladi resik dulu," ucapnya lalu berjalan cepat meninggalkan wartawan. (Baca: Megawati Akan Datang ke Istana Siang Ini)

Tak lama kemudian, Thomas Lembong datang. Pria pendiri Quvat Capital itu tampak menggandeng ibunya sambil berjalan masuk ke dalam Istana.

Sama seperti Darmin, Tom, sapaan akrabnya, tak mau banyak bicara. Dia terlihat sibuk menuntun ibundanya. (Baca: Jelang "Reshuffle", Foto Andi Widjajanto Dipasang di Deretan Mantan Seskab)

"Permisi, ya," ujarnya sambil menuntun sang bunda.

Darmin dikabarkan akan menggantikan posisi Sofyan Djalil sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Sementara itu, Tom akan di-dapuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. (Baca: Inilah Enam Menteri Baru yang Akan Dilantik Presiden)

Nama Darmin sudah sejak lama santer masuk ke dalam kabinet. Ia sebelumnya juga pernah dipanggil Presiden ke Istana.

Sementara itu, Tom kerap ikut ketika Jokowi bertemu dengan kelompok usaha asing. Hingga saat ini, Jokowi belum berbicara mengenai isu reshuffle itu.

Ikuti live streaming Kompas TV mengenai pergantian dan pelantikan menteri Kabinet Kerja berikut ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com