JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI terpilih Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo untuk merombak total pengadaan pesawat terbang bagi TNI Angkatan Udara. Gatot mengungkapkan ke depannya Indonesia tidak akan menerima pesawat hasil hibah dan lebih membeli pesawat baru.
"Presiden bilang tidak ada (hibah), harus (beli) baru," ujar Gatot di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Gatot hari ini dipanggil Jokowi ke Istana untuk mendapat sejumlah pengarahan setelah DPR menyetujui dirinya menjadi Panglima TNI menggatikan Jenderal TNI Moeldoko. (baca: Wapres: Pelantikan Gatot sebagai Panglima TNI Setelah Moeldoko Pensiun)
Pria yang kini masih menjadi Kepala Staf Angkatan Darat itu menuturkan, sikap Presiden sudah sangat jelas menyatakan akan melakukan modernisasi alutsista. Selain itu, Gatot juga akan lebih banyak melibatkan industri pertahanan dalam negeri dalam pengadaan alutsista.
Dia berharap, ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada komponen dari luar negeri. Jika ternyata ada keharusan membeli alutsista dari luar, maka diwajibkan adanya alih teknologi. (baca: Ketua Komisi I: Sudahlah, Stop Pembelian dan Hibah Pesawat Bekas)
"Jadi teknologi yang ada pelan-pelan diadopsi oleh kita," ucap Gatot.
Dia memastikan bahwa evaluasi akan dilakukan untuk memastikan kelayakan alutsista yang dimiliki TNI. (baca: Nasdem: Kecelakaan Hercules Peringatan bagi Pemerintah Hentikan Hibah Alutsista)
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa modernisasi perlu dilakukan. Jokowi juga menekankan perlunya pelibatan industri pertahanan dalam negeri serta perlunya penerapan sistem zero accident agar kecelakaan seperti jatuhnya Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, tidak terulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.