Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Proses Pemberian Amnesti untuk Puluhan Tapol Papua

Kompas.com - 16/05/2015, 13:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah memberikan grasi kepada lima orang tahanan politik dari Papua, pemerintah juga berencana membebaskan 90 orang tahanan politik asal Papua lainnya. Pemerintah pun mempertimbangkan melakukan amnesti terhadap mereka dengan terlebih dulu mengajukan permohonan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Sedang diupayakan untuk mereka juga minta grasi, tetapi kalau tidak juga akan dipayungi dengan amnesti. Tapi memakan waktu karena harus minta persetujuan DPR," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno di Jakarta, Sabtu (16/5/2015).

Tedjo menjelaskan, proses pembebasan dengan grasi sebenarnya lebih cepat daripada amnesti. Namun, untuk para tahanan harus terlebih dulu mengakui kesalahannya dan memohon pengampunan kepada Presiden. Sementara amnesti, sebut Tedjo, prosesnya cukup panjang karena harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Karena itu, pengajuan pembebasan terhadap para tahanan bisa disetujui bisa juga ditolak.

Tedjo mengatakan, tahanan yang akan dibebaskan pemerintah hanya untuk tahanan politik. Para tahanan kriminal tidak akan dibantu pemerintah. Saat ini, lanjut Tedjo, nama-nama tapol yang akan dibebaskan melalui jalur amnesti sudah diberikan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selanjutnya, nama-nama itu akan disampaikan kepada DPR untuk segera diproses.

Dengan adanya pembebasan tahanan politik di Papua, Tedjo menuturkan pemerintah berharap agar keamanan di bumi cenderawasih terus terjaga. "Negara membangun pendekatan, kita ubah dari pendekatan keamanan menjadi kesejahteraan dan pembangunan, sehingga kita tidak ingin melihat stigma Papua sebagai tanah yang konflik. Kita ingin Papua menjadi tanah yang damai," kata Tedjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com