Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Nilai Seskab Salah Tafsir soal Utang IMF

Kompas.com - 29/04/2015, 16:30 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menduga Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto salah tafsir dengan menyebut Indonesia masih punya utang senilai 3 miliar dollar AS kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Menurut Kalla, utang pemerintah kepada IMF yang totalnya 9,1 miliar dollar AS sudah dilunasi pada 2006.

"Mungkin salah, atau salah tafsir, tidak mengetahui backgroundnya. Biasalah, itu mungkin hanya melihat data saja," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Kendati demikian, Kalla menilai Andi tidak seratus persen salah. Sesuai dengan penjelasan Bank Indonesia, masih ada kewajiban BI kepada IMF senilai 2,8 miliar dollar AS. Namun kewajiban itu bukanlah utang. Kewajiban BI tersebut merupakan alokasi Special Drawing Right (SDR) di IMF. SDR adalah aset cadangan internasional yang diciptakan IMF sejak 1969 dari negera-negara anggotanya. Dana itu bisa dimanfaatkan untuk memperkuat cadangan devisa suatu negara anggota IMF. (Baca: SBY Sebut Jokowi Salah Terkait Kritikan terhadap IMF)

"Tapi yang penting dijelaskan. Jadi Andi juga mungkin tidak seratus persen salah karena tertulis ada walaupun harus dibaca sebagai kewajiban perbankan, bukan utang pemerintah," sambung Kalla.

Sebelumnya Andi mengatakan bahwa posisi utang luar negeri Indonesia terkait Dana Moneter Internasional (IMF) sudah selesai pada 2006. Namun, pada 2009, muncul lagi utang sebesar 3 miliar dollar AS dan masih bertahan sampai saat ini. Andi mengungkapkan itu dengan merujuk pada statistik utang luar negeri Indonesia dari Kementerian Keuangan. (Baca: Istana Sebut Utang Luar Negeri Indonesia Muncul Lagi Tahun 2009)

Posisi terakhir utang luar negeri Indonesia sampai November 2014 masih menyisakan 2,9 miliar dollar AS. Kendati demikian, Andi juga membenarkan pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan utang Indonesia kepada IMF telah selesai pada 2006. Namun, ia berusaha membela Presiden Joko Widodo yang menyatakan Indonesia masih berutang kepada IMF dengan merujuk statistik utang luar negeri Indonesia kepada IMF dan Asian Development Bank yang muncul pada 2009. (Baca: Wapres Pastikan Pemerintah RI Tidak Punya Utang ke IMF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com