Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Ucapan Ibas Minta Demokrat Tak "Di-Golkarkan" Tak Tepat secara Etika

Kompas.com - 09/04/2015, 14:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPD I Gede Pasek Suardika menganggap pernyataan Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, kepada Presiden Joko Widodo terkait Partai Demokrat, kurang tepat secara etika. Saat itu, sambil berkelakar Ibas meminta Jokowi agar Demokrat tidak "di-Golkarkan".

"Mungkin saya kira enggak pas ya, secara etika. Kurang pas lah, seorang sekjen di forum resmi bilang seperti itu," ujar Pasek di Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Pasek mengatakan, ucapan Ibas tidak mewakili Partai Demokrat. Menurut dia, apa yang dikatakan Ibas hanya sekadar curahan hati pribadi.

"Saya kira kalau itu kurang pas karena Demokrat itu partai yang berdiri sendiri. Atau mungkin itu curahan hati beliau," kata Pasek.

Menurut Pasek, konflik yang terjadi di tubuh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan ditimbulkan oleh kader-kadernya, tidak terkait dengan pemerintah. Jika enggan terpecah belah, kata dia, Demokrat harus mengedepankan semangat gotong royong.

"Kalau mau Demokrat enggak ribut, ya ayo bersama. Pakai semangat gotong royong jangan nepotisme," ujar dia.

Sebelumnya, rapat konsultasi antara pimpinan DPR dengan Jokowi dimanfaatkan pengurus dari beberapa partai politik untuk mencurahkan kekhawatirannya.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan menuturkan, dalam rapat konsultasi itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo, meminta Presiden Jokowi tidak melakukan intervensi pada masalah internal partai politik. Pernyataan serupa juga disampaikan pengurus PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusuma.

Dia berharap Presiden dapat menjaga netralitas pemerintah dalam menyikapi konflik internal partai politik.

Ibas juga menyampaikan permintaan serupa pada Presiden. Ibas berharap Kongres Demokrat yang akan berlangsung Mei 2015 dapat berjalan baik dan jauh dari intervensi kelompok manapun, termasuk pemerintah. (Baca: Pada Jokowi, Ibas Minta Demokrat Tidak "Di-Golkarkan")

"Edhie Baskoro di akhir penyampaian juga bilang, 'tolong Demokrat jangan di-Golkarkan'. Sembari guyon, 'kami mau kongres'," ucap Trimedya menirukan Ibas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com