Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Merah Putih Kecam Fraksi Golkar Kubu Agung Laksono

Kompas.com - 01/04/2015, 15:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Fraksi-fraksi pendukung Koalisi Merah Putih di DPR mengecam sikap pemaksaan kehendak Fraksi Golkar kubu Agung Laksono saat akan menduduki Sekretariat Fraksi Golkar di lantai 12, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, awal pekan lalu. Fraksi KMP menilai sikap pendudukan Fraksi Golkar secara paksa merupakan preseden buruk untuk demokrasi.

"Dengan sengaja melakukan tindakan premanisme, membobol pintu, sangat tidak terpuji dan merusak citra DPR di mata masyarakat," kata Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto, yang mewakili fraksi-fraksi di KMP, saat membacakan pernyataan bersama di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/4/2015).

Fraksi-fraksi KMP mendorong aparat kepolisian untuk tidak melakukan pembiaran terhadap segala bentuk kekerasan yang mencoreng kehormatan parlemen. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR juga diminta responsif dengan memberikan sanksi tegas terhadap anggota DPR yang terlibat dalam insiden tersebut.

Yandri menyatakan, fraksi-fraksi anggota KMP menganggap kepengurusan Fraksi Golkar yang sah adalah fraksi yang dipimpin Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo. Kepengurusan fraksi kubu Agung Laksono dianggap tidak sah karena masih ada gugatan hukum terkait surat keputusan Menteri Hukum dan HAM, yang mengakui kepengurusan hasil Munas Jakarta.

"Dalam menyelesaikan konflik, setiap pihak yang sedang berkonflik wajib mematuhi dan menghormati proses hukum yang berlangsung," ujar dia.

Pada Senin (30/3/2015), pengurus Fraksi Golkar kubu Agung Laksono mendatangi Sekretariat Fraksi Golkar dengan maksud menemui pimpinan fraksi kubu Aburizal Bakrie untuk berdialog. Karena pintu menuju ruang pimpinan fraksi terkunci, Sekretaris Fraksi Golkar kubu Agung, Fayakhun Andriadi, terpaksa menunggu beberapa menit sampai akhirnya pintu terbuka. Fayakhun membantah terjadi aksi kekerasan dan perusakan pada saat itu. Ia mengaku siap memberikan klarifikasi kepada MKD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com