Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan AirAsia Terkait Kendala Pembayaran Asuransi

Kompas.com - 02/03/2015, 16:02 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengakui adanya kendala dalam pembayaran uang asuransi bagi para ahli waris yang anggota keluarganya menjadi korban dalam jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada akhir Desember 2014 lalu. Hingga saat ini, menurut Sunu, baru tiga ahli waris yang sudah menerima uang pembayaran asuransi secara penuh.

"Selama ini kita masih menunggu proses identifikasi. Sudah tiga yang kita bayar secara penuh, sambil menunggu kelengkapan dokumen yang kita bantu juga pengurusannya," ujar Sunu saat ditemui di sela penyerahan badan pesawat oleh Basarnas kepada KNKT di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2015).

Sunu mengatakan, tiap-tiap ahli waris akan menerima dana asuransi sebesar Rp 1,250 miliar per penumpang. Menurut Sunu, proses untuk memenuhi kelengkapan dokumen membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Misalnya, surat keterangan ahli waris bagi penumpang yang merupakan warga keturunan dan bukan asli Indonesia harus dikeluarkan oleh notaris.

Sebelumnya, dokumen-dokumen milik keluarga juga harus dikumpulkan terlebih dahulu. Sunu mengatakan, pihak AirAsia akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mempercepat proses administrasi bagi para ahli waris.

Mengenai jumlah total dana asuransi, menurut Sunu, ahli waris masing-masing akan menerima dana asuransi sebesar Rp 1,250 miliar.

Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang pada Minggu (28/12/2014).

Setelah pencarian dilakukan, pesawat tersebut dinyatakan jatuh di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dari total 162 korban yang terdiri dari kru dan penumpang, baru 103 jenazah yang ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com