Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham: Harus Ada Argumentasi yang Benar di Balik Pengajuan Peninjauan Kembali

Kompas.com - 09/01/2015, 15:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan, narapidana yang akan dieksekusi harus memiliki argumen yang kuat saat mengajukan peninjauan kembali. Yasonna mempermasalahkan narapidana yang dengan mudah mengajukan peninjauan kembali tanpa mempertimbangkan alasan yang kuat di baliknya.

"Kan harus dibatasi, harus ada pembatasan-pembatasan dan argumentasi yang benar. Kalau asal saja setiap orang bisa mengajukan dengan alasan apa pun juga, tidak memenuhi keadilan," ujar Yasonna di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Yasonna mengatakan, pandangan sejumlah institusi masih simpang siur mengenai pengajuan peninjauan kembali. Ia menambahkan, ada yang mengatakan peninjauan krmbali dapat diajukan sekali, namun ada pula yang memperbolehkan mengajukan berkali-kali.

"Soal PK-nya, kita lihat ada yang berpandangan bahwa itu cukup satu kali karena untuk memenuhi kepastian hukum. Tapi ada yang bilang ini kan putusan Mahkamah Konstitusi sehingga bisa berkali-kali," kata Yasonna.

Oleh karena itu, Kemenkumham bersama sejumlah instansi terkait seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengadakan pertemuan untuk membahas batas waktu pengajuan peninjauan kembali. Menurut Yasonna, hal tersebut perlu dibahas bersama agar dicapai kesepahaman mengenai mekanisme peninjauan kembali.

"Awalnya sih kita mau libatkan pakar-pakar lainnya. Tapi untuk sementara ini supaya antar kita saja dulu, pemerintah dan kekuasaan kehakiman supaya jadi baik," ujar Yasonna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com