Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI: Netralitas Lembaga Penyiaran Paling Sering Dilanggar

Kompas.com - 23/12/2014, 17:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Judhariksawan mengatakan, jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan lembaga penyiaran yakni netralitas lembaga tersebut. Menurut dia, pada tahun ini sejumlah lembaga penyiaran nampak tidak berimbang menayangkan program acara, terlebih yang menyangkut dunia politik.

"Paling banyak pelanggaran ditemukan dalam netralitas lembaga penyiaran. Terutama saat pemilu kemarin," ujar Judhariksawan dalam acara Refleksi Akhir Tahun KPI di Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Judhariksawan menilai, media siar kerap dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk kepentingan sendiri mau pun kelompok. Apalagi, kata Judhariksawan, dalam kontestasi politik beberapa waktu nampak beberapa media yang terlihat jelas menunjukkan kecondongan dukungan politiknya.

Selain itu, Judhariksawan menilai, jenis pelanggaran lainnya yang kerap dilakukan beberapa lembaga penyiaran yaitu maraknya program acara yang menunjukkan martabat seseorang yang direndahkan.

"Misalnya dengan melempar tepung. Itu merendahkan martabat manusia sebagai bahan olok-olokan," kata Judhariksawan.

Judhariksawan mengatakan, pelanggaran lainnya yang banyak dilakukan yaitu tayangan kekerasan, pornografi, hal yang bersifat privasi, dan banyak melontarkan kata-kata kasar. KPI, kata Judhariksawan, telah mengenakan sanksi kepada sejumlah lembaga penyiaran yang melanggar peraturan seperti yang tercantum dalam Undang-undang Penyiaran.

Judhariksawan menyatakan, tahun ini KPI telah mengeluarkan sebanyak 178 sanksi kepada sejumlah lembaga penyiaran, mulai dari teguran tertulis hingga penghentian penayangan program sementara. Bahkan, kata Judhariksawan, di tahun ini merupakan pertama kalinya KPI melayangkan surat rekomendasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengevaluasi izin lembaga penyiaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com