Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Akan Terus Cari Korban Longsor hingga Jasadnya Ditemukan

Kompas.com - 15/12/2014, 19:10 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memastikan BNPB akan terus melakukan pencarian korban tertimbun tanah dalam bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara.

"Akan kita lakukan pencarian korban sampai semua ditemukan,"ujar Sutopo, seusai konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).

Menurut Sutopo, pada umumnya pencarian korban dilakukan selama 7 hari. Setelah melewati masa tersebut, BNPB akan kembali melakukan evaluasi. Jika korban yang ditemukan belum mencapai jumlah pencarian, BNPB, sebut Sutopo, akan mempertimbangkan perpanjangan waktu pencarian menjadi 14 hari. Namun, jika telah melewati penambahan waktu dan korban masih belum ditemukan, BNPB akan membahas masalah tersebut kepada keluarga korban yang selamat.

Menurut Sutopo, setelah lebih dari 14 hari, kemungkinan adanya korban selamat akan semakin kecil. Sementara itu, untuk proses penggalian lokasi longsor, Sutopo mengatakan, tim evakuasi masih mengalami kesulitan.

Hingga Minggu (14/12/2014), alat berat yang disediakan Kementerian Pekerjaan Umum belum bisa memasuki pusat lokasi longsor. Hal itu disebabkan material tanah yang masih gembur. "Kalau butuh waktu agak lama, ya bukan karena kita enggak punya alat berat. Kami pertimbangkan juga korban yang tersapu longsor, sebagian berada di luar rumah. Makanya kami pakai alat manual," kata Sutopo.

Peristiwa longsor terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Jumat (12/12/2014) pukul 18.00 WIB. Data terbaru yang dikeluarkan BNPB, Senin, pada pukul 13.00, melaporkan, sudah ada 51 korban jiwa yang ditemukan. Sedangkan, 57 orang masih belum ditemukan.

Seluruh warga yang berada di pusat longsor, yaitu di Dusun Jemblung, berjumlah 308 jiwa. Dari jumlah tersebut, 200 jiwa berhasil selamat, namun 108 lainnya diperkirakan tertimbun longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com