Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Munas Golkar: Penetapan Capres Lewat Konvensi Nasional

Kompas.com - 07/12/2014, 21:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Jakarta, Minggu (7/12/2014) telah menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya adalah soal mekanisme penetapan calon presiden Partai Golkar.
 
Indra J Piliang, perwakilan yang membaca keputusan Komisi B, menyebutkan bahwa pengurus Golkar sepakat agar penentuan calon presiden dilakukan lewat mekanisme internal terlebih dulu.   "Untuk capres, lewat konvensi nasional yang diselenggarakan 1 tahun sebelum pilpres," ujar Indra.
  Konvensi itu akan diikuti oleh seluruh anggota Partai Golkar di seluruh Indonesia. Mekanisme penentuan Konvensi Anggota Partai Golkar untuk menentukan calon presiden akan diatur lebih lanjut dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang khusus diadakan untuk itu.
lndra menjelaskan, konvensi dilakukan tak hanya untuk penentuan capres tetapi juga untuk penetapan kepala daerah yang diusung Partai Golkar. "Untuk pilkada akan dilakukan lewat konvensi daerah yang diselenggarakan tiga bulan sebelum pilkada, kecuali pilkada 2015," ucap dia.
 
Pada agenda pembahasan hasil munas kali ini, rapat yang sebelumnya berlangsung sepi tiba-tiba saja menjadi penuh sesak. Pihak panitia bahkan sampai harus menambah kursi untuk di dalam ruangan yang berkapasitas sekitar 400 orang itu.
 
Selain pengurus daerah, sejumlah senior Partai Golkar juga hadir seperti Andi Matalatta dan Ali Wongso. Munas juga dihadiri oleh tiga calon ketua umum yakni Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Priyo Budi Santoso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com