Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Desa Senilai Rp 1,4 Miliar Diperkirakan Cair Mulai April 2015

Kompas.com - 05/12/2014, 21:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, dana desa senilai Rp 1,4 miliar untuk tiap desa diperkirakan akan cair mulai April tahun depan. Karena itu, dia meminta aparatur desa menyiapkan diri untuk memanfaatkan dana itu secara optimal.

"Kami minta aparatur desa mulai siap-siap. RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) harus disiapkan," kata Marwan dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (5/12/2014) malam.

Marwan berharap dana desa itu digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat. Masyarakat, kata dia, harus bisa mengelolanya untuk kepentingan bersama dan menjadikan desa lebih maju dan lebih mandiri lagi. "Jangan diselewengkan karena ini untuk hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Kesiapan desa, menurutnya, akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan desa. Pemerintah juga akan menyiapkan tenaga pendamping desa untuk mengawal dan membantu implementasi dana desa. "Nanti para pendamping ini akan memberikan asistensi dalam proses pembangunan desa mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pelaporannya," kata Marwan.

Karena itu Marwan mengajak kepala desa agar secara kreatif menciptakan "pemikat" di daerahnya. Dengan demikian, cara ini diharapkan bisa mengurangi arus urbanisasi dan mampu menciptakan kemandirian yang dimulai dari desa.

"Kita ingin membangun dari desa, menciptakan 'gula-gula' di desa. Jika desanya maju, warganya tidak perlu ke Jakarta atau jadi TKI," kata dia.

Marwan mencontohkan, saat blusukan ke desa Sriwedari di kabupaten Pesawaran, Lampung, dia melihat secara langsung rumah-rumah warga yang tertata baik. Kunjungan itu pun menginspirasi Marwan dalam program percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan atau perdesaan sehat.

Karena itu Marwan menginstruksikan kepala desa untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan potensi desa masing-masing. "Saya juga nanti membentuk koperasi di desa. Kita ingin membangun dari desa, menciptakan 'gula-gula' di desa. Jika desanya maju, kita tidak perlu ke Jakarta atau jadi TKI," ujar politisi PKB itu.

Selain itu, Marwan berjanji, tahun depan 5000 desa akan difasilitasi jaringan dan perangkat desa online. "Jadi pak kepala desa, belajarlah komputer agar kita bisa berkomunikasi secara online," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com