Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit TNI-Polri Disarankan Main Tenis Meja Bareng

Kompas.com - 22/11/2014, 11:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (purn) Oegroseno berpendapat kurangnya komunikasi dan silaturahim antara TNI-Polri di tingkatan bawah menjadi penyebab pertikaian antara kedua institusi tersebut.

"Kan bisa dibuat event-event olahraga antara TNI-Polri, misalnya, tenis meja. Itu akan sangat menunjang komunikasi antarmereka," ujar Oegroseno dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/2014).

"Tapi yang melayang harus bolanya ya, asalkan jangan bat  tenisnya yang melayang," seloroh Oegroseno.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara tersebut mengatakan, dengan jalinan komunikasi dan silaturahim yang ditanamkan sejak tingkatan bawah, akan meminimalkan benturan-benturan yang terjadi di antara TNI-Polri.

Korea Selatan dan Amerika Serikat, lanjut Oegroseno, merupakan contoh yang baik soal hubungan antara Polisi dan institusi militer. Indonesia seharusnya belajar dari negara-negara yang institusi keamanan dan pertahanan yang sudah profesional.

"Etika dan komunikasi harus berlangsung dari tataran bawah agar kalau ketemu tidak saling ledek lagi, mereka akur," ujar Oegroseno.

Seperti diketahui, aksi penembakan terjadi di Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014) malam. Penyebab perseteruan TNI-Polri ini diketahui dilatari hal sepele, yakni aksi saling pandang anggota TNI dan Polri saat mengisi pom bensin.

Mereka pun terlibat percekcokan hingga membuat sekitar 30 anggota TNI mendatangi Mako Brimob Polda Kepri dan merusak kaca barak asrama hingga sepeda motor. Malam harinya, penembakan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com