Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Setya Novanto Laporkan Oknum Aktivis HMI ke Polisi

Kompas.com - 11/11/2014, 17:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Setya Novanto mengaku sempat diperas oleh sejumlah oknum aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) beberapa waktu lalu. Menurut Setya, para mahasiswa itu nekat melakukan aksi tersebut setelah sebelumnya sempat mengancam akan terus melakukan demonstrasi yang ditujukan kepada politisi Partai Golkar itu apabila tidak menyerahkan sejumlah uang.

Saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Setya menjelaskan, bukan hanya kali ini dirinya didemo oleh aktivis mahasiswa. Para mahasiswa itu menuding Setya terlibat kasus dugaan tindak pidana korupsi lantaran pernah beberapa kali dipanggil sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Belakangan, kata dia, setelah dirinya dilantik sebagai Ketua DPR yang baru, aksi demonstrasi itu semakin marak. Bahkan, aksi tersebut berujung pada pemerasan terhadap dirinya.

“Tentunya saya karena apa yang sudah dilakukan ini berkali-kali, dan pada akhirnya tentu saya menyampaikan kepada kepolisian,” kata Setya, Selasa (11/11/2014).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, pihaknya menerima laporan dugaan pemerasan itu sekitar tiga minggu yang lalu. Kemudian, ia bekerja sama dengan Setya melakukan skenario penjebakan.

Sepekan kemudian, pelaku pemerasan yang diketahui berinisial ML (20) dan E (27) itu lantas dijebak di daerah Pasar Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka dijanjikan akan mendapatkan uang seperti yang mereka inginkan.

“Jadi mereka juga melakukan kegiatan pemerasan. Kemudian pada saat diamankan, kita lakukan tangkap tangan. Mereka meminta sejumlah uang kepada korban,” kata Wahyu.

Atas perbuatan mereka, para pelaku dijerat dengan pasal pemerasan serta UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Penyangkaan dengan UU ITE dilakukan lantaran tindakan pemerasan itu dilakukan melalui pesan singkat telepon seluler.

“Mereka sudah ditahan selama 12 hari ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com