JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid setuju dengan wacana renovasi dan penambahan fasilitas di Gedung DPR. Menurut dia, renovasi tersebut penting karena Gedung DPR saat ini memang kurang layak.
Hidayat menceritakan pengalaman dirinya menerima kunjungan seorang lurah di ruangannya, saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Saat masuk ruangan, kata dia, lurah tersebut langsung terkejut.
"Katanya ruangan saya kecil, lebih besar ruang kerja dia. Tapi memang benar itu lah kenyataannya. Ruang Lurah lebih Luas dari ruang Anggota DPR," ujar Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Hidayat menambahkan, dalam Undang-Undang DPR, MPR DPD dan DPRD yang baru terdapat penambahan tenaga ahli bagi anggota Dewan. Tambahan tenaga ahli, kata dia, tentunya akan semakin mempersempit ruangan.
"Yang terpenting, saat mereka membuat program, kan studi kelayakannya harus dipertimbangkan bagaimana," ujar politisi PKS tersebut.
Sebelumnya, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono mengatakan, banyak ruangan dan fasilitas di Gedung DPR yang tidak layak. Ruangan-ruangan yang ada, kata Roem, tidak memadai untuk kegiatan DPR sehingga harus dibangun gedung baru.
Ia memberi contoh ruangan untuk anggota yang dianggap terlalu kecil dan toilet yang dipakai 8-9 orang. Anggota DPR ingin ruangan mereka seluas 16x16 meter. (baca: Tolak Ruangan Sempit dan Toilet Dipakai Beramai-ramai, DPR Akan Bangun Gedung Baru)
Wacana pembangunan gedung baru DPR sempat muncul ketika periode 2009-2014. Setelah dikritik publik, rencana tersebut dibatalkan. (baca: Gedung Mewah Wakil Rakyat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.