Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Isi Pertemuan Boediono dan Jusuf Kalla?

Kompas.com - 17/10/2014, 14:53 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono menjamu wakil presiden terpilih Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (17/10/2014). Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu, Boediono mengaku banyak bertukar pikiran dengan Kalla mengenai hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus untuk wakil presiden mendatang.

Menurut Boediono, pertemuannya dengan Kalla hari ini berlangsung santai dan informal. Pembicaraan keduanya lebih banyak menyangkut masalah rumah tangga wakil presiden.

"Saya memang mengundang beliau untuk bertemu sebelum tanggal 20 untuk bicarakan masalah rumah tangga dan sebagainya. Ini bukan seremoni serah terima jabatan dan sebagainya, sangat informal, dan tadi kami bicara macam-macam, banyak tertawa juga tadi," kata Boediono, dalam jumpa pers seusai pertemuan.

Kalla turut hadir dalam jumpa pers mendampingi Boediono. Sebelum berbincang-bincang, Boediono dan Kalla sempat makan bersama dan shalat Jumat bersama di Istana Wapres. Kalla menyampaikan bahwa dia memang diundang Boediono untuk makan siang dan shalat Jumat bersama.

Menurut Kalla, dalam pertemuan ini, dia banyak mendengarkan masukan dari Boediono dan staf-staf Sekretariat Wakil Presiden mengenai program apa yang sudah dijalankan dan program yang masih harus dilanjutkan.

"Saya tentu menerima itu dengan baik, akan kita lanjutkan, dan sebagaimana juga rumusan kita bahwa wapres boleh ganti, tapi program untuk rakyat jalan terus," ujar dia.

Kalla juga mengaku telah menerima memorandum dari Boediono yang berisi program pemerintah yang telah berjalan dan evaluasinya.

Sebelumnya, Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan, kunjungan Kalla hari ini dilakukan dalam rangka silaturahim. Dalam pertemuan ini, kata dia, Boediono akan menyampaikan kepada Kalla segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas Boediono sebagai wapres selama lima tahun terakhir.

Selain itu, menurut Yopie, Boediono akan menyampaikan kepada Kalla mengenai instruksi presiden atau peraturan presiden yang mungkin masih akan berlaku meskipun pemerintahan berganti.

"Kita tahu, misalnya, ada beberapa perpres dan inpres yang memberi, menugasi, wapres untuk mengerjakan tugas-tugas khusus. Sebagian inpres atau perpres itu ada yang masih berlaku. Kendati pemerintahan berganti, tentu wapres berikut juga berkewajiban menjalankan tugas itu, kecuali kalau inpres atau perpres itu diganti oleh Presiden Jokowi," kata Yopie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com