Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan PPP Bertamu ke Jokowi Malam-malam, Pastikan Berkoalisi

Kompas.com - 16/10/2014, 23:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan bergabung ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kepastian itu didapat seusai sejumlah kader partai dengan lambang Kabah itu berbondong-bondong bertamu ke kediaman Jokowi di Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/10/2014) malam.

"Kalian lihat ya, ini pertanda bahwa kami lebih ke Koalisi Indonesia hebat (KIH). Insya Allah (bergabung)," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha seusai pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut.

Syaifullah menyerahkan teknis kerja sama politik tersebut ke sejumlah nama yang telah ditunjuk internal partai. Kesepakatan koalisi akan dituangkan di hitam di atas putih. Namun, dia enggan menyebutkan siapa nama yang ditunjuk itu.

Syaifullah hanya memastikan bahwa pengumuman koalisi akan dilakukan secepat-cepatnya. "Penandatanganan kesepakatan insya Allah ada. Kalau mau besok bisa, besok, tetapi belumlah," ujar Syaifullah.

Soal transaksi politik, Syaifullah menampik hal itu. Menurut dia, partainya mengikuti pola koalisi yang telah menjadi prinsip pemimpin koalisi.

"Kami melakukan komunikasi politik yang tak menganut asas transaksional," ucap dia. Pertemuan para kader PPP dengan Jokowi itu berlangsung tertutup. Rombongan kader PPP itu menaiki lima mobil.

Jokowi mengantarkan tamunya itu hingga ke depan pintu rumah saja. Ia tidak bersedia diwawancara wartawan. Jokowi sempat melongok ke luar pintu. Namun, dia masuk ke dalam lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com