Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robby dan Busyro, Nama Calon Pimpinan KPK yang Diserahkan kepada Presiden

Kompas.com - 16/10/2014, 12:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/10/2014), untuk menyerahkan dua nama calon pimpinan KPK hasil seleksi. Dua nama yang diajukan tersebut adalah Robby Arya Brata dan Busyro Muqoddas.

"Setelah seleksi wawancara, akhirnya terpilih dua calon untuk disampaikan kepada Presiden RI, yakni Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata," ungkap Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Amir Syamsuddin, saat membacakan surat keputusan Pansel KPK.

Dua nama itu kemudian akan diserahkan oleh Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk diseleksi. Amir mengatakan, Pansel KPK sudah melakukan tugasnya, yakni menyerahkan dua kali dari jumlah kebutuhan yang diperlukan.

KPK butuh satu orang untuk mengisi posisi wakil ketua setelah masa jabatan Busyro habis pada Desember mendatang. DPR nantinya akan memilih satu nama melalui mekanisme uji kepatutan dan kelayakan

Amir menuturkan, awalnya ada 104 pendaftar. Namun, jumlah itu terus berkurang setelah melalui empat tahap seleksi, yakni seleksi administrasi, seleksi makalah, provide assessment, dan wawancara.

Untuk mengetahui kualitas kepemimpinan, integritas, kompetensi, dan independensi calon pimpinan KPK, pansel KPK melakukan penggalian informasi, mulai dari opini masyarakat, penilaian kondisi keluarga, hubungan masyarakat, pencapaian karier, hingga aktivitas organisasi.

"Penelusuran mendalam juga dilakukan atas rekam jejak calon, baik melalui penelusuran harta dan sejarah pembayaran pajak, serta utang piutang. Kami juga sudah melakukan penelusuran kepribadian oleh tim ahli dalam rangka melihat sikap kepemimpinan, kompetensi, dan independensi," papar Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket Sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket Sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com