JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menilai pengaruh Partai Persatuan Pembangunan di Koalisi Merah Putih (KMP) tidak terlalu kuat. Terbukti, saat partai berlambang Kabah itu membelot ke Koalisi Indonesia Hebat saat pemilihan pimpinan MPR, paket yang diusung KMP tetap memenangi pengitungan suara.
"(PPP) Pengaruhnya tidak terlalu kuatlah," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Jika melihat hasil Pemilu Legislatif 2014, PPP hanya mendapatkan 39 kursi di DPR, paling sedikit di KMP. Meski demikian, Fahri mengatakan, KMP sejauh ini masih ingin PPP tetap bergabung. (Baca: Golkar Anggap Koalisi Merah Putih Tidak Rugi jika Tanpa PPP)
"Tapi kita ingin PPP solid dulu, menyelesaikan masalah di internalnya," tambah Fahri.
Oleh karena itu, kata Fahri, kembali bergabung atau tidaknya PPP ke KMP sangat tergantung pada pelaksanaan muktamar PPP. Dia berharap muktamar bisa segera dilaksanakan sehingga nasib PPP bisa segera ditentukan. (Baca: Koalisi Merah Putih Bakal Rapat Tentukan Nasib PPP yang Membelot)
PPP kecewa tidak mendapat kursi pimpinan parlemen 2014-2019 dalam paket yang diajukan KMP. PPP dapat menerima ketika tidak masuk dalam paket pimpinan DPR. KMP memilih memberikan kursi wakil ketua DPR kepada Fraksi Partai Demokat (Agus Hermanto).
Namun, ketika kembali tidak masuk dalam paket pimpinan MPR, PPP memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat untuk mengusung paket lain. (Baca: Hasrul Azwar: PPP Capek Jadi "Pengemis" di Koalisi Merah Putih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.