Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Transisi Diminta Fokus Konsolidasi dengan Pemerintahan SBY

Kompas.com - 13/09/2014, 16:30 WIB
Febrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti mengkritik Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla yang lebih banyak membicarakan perancangan kabinet dari pada konsolidasi dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Ray, sejak awal dibentuk, seharusnya Tim Transisi lebih banyak melakukan pengawasan dan lobi-lobi agar pemerintahan lama tidak membuat program-program yang menyulitkan pemerintahan baru Jokowi-JK.

Ray mencontohkan, Tim Transisi yang "kecolongan" mengenai kebijakan pembelian mobil Mercedes Benz untuk pemerintahan yang akan datang oleh pemerintahan SBY. Juga soal penetapan anggaran rapat yang angkanya mencapai Rp 18 triliun.

"Itu (Mercy dan anggaran rapat Rp 18 triliun) kan tidak sesuai dengan standarnya Jokowi. Harusnya Tim Transisi sejak awal sudah konsolidasikan ini. Sampai-sampai Jokowi saja responnya kaget. Artinya Tim Transisi tidak konsolidasikan ini," kata Ray di Restoran Rarampa Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu (13/9/2014).

Ray menambahkan Tim Transisi seharusnya kembali kepada fungsinya, sesuai dengan tujuan didirikan yaitu sebagai jembatan antara pemerintahan lama dengan yang baru.

Ray mengkhawatirkan akan ada lagi program dari pemerintahan SBY yang berpotentsi menyulitkan program Jokowi-JK.

Ray mencontohkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dirancang SBY hingga tahun 2015. Sementara dalam program Jokowi, kata Ray, tidak ada program BLT. Yang ada adalah Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

"Ke Bawah (masyarakat) pemerintah (SBY janjikan ini bahkan sampai 2019. Padahal program Jokowi itu Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar. Itu contoh saja. Hal ini yang harus diawasi oleh Tim Transisi," ucap Ray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com