Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Harap Jokowi Menjaga Kepercayaan Masyarakat Papua"

Kompas.com - 13/09/2014, 15:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo diminta menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Provinsi Papua. Permintaan itu dilontarkan karena Jokowi dianggap telah berjanji menjadikan Papua sebagai provinsi yang masuk dalam skala prioritas untuk dibangun dan disejahterakan.

"Jokowi harus melihat Papua dengan hati. Buktikan janji kampanyenya untuk memprioritaskan Papua. Jokowi harus menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat Papua," kata seorang warga Papua, Frederika Koraih, yang mengaku sebagai bagian dari komunitas perempuan pembela HAM di Papua, Sabtu (13/9/2014), di Kantor Tim Transisi, Jakarta.

Warga lainnya, Fientje Jarangge, menuturkan, lebih dari 70 persen masyarakat Papua memilih Jokowi saat Pemilu Presiden 2014. Ia menganggap besarnya dukungan itu sebagai pijakan awal untuk Jokowi mempertahankan kepercayaan yang diberika oleh masyarakat Papua. Caranya, kata Fientje, adalah dengan menjamin penuntasan pelanggaran HAM di Papua.

Selain itu, Jokowi juga wajib bekerja lebih baik dibanding presiden-presiden sebelumnya dalam upaya meningkatkan pembangunan dan taraf kesejahteraan di Bumi Cenderawasih tersebut.

"Jokowi jangan hanya mendengarkan masukan dari Jakarta saja, dengarkan kami di Papua. Kami tidak memiliki kepentingan di kabinet. Kami hanya ingin duduk bersama, mencari solusi terbaik untuk Papua dengan berbicara dari hati ke hati," ujarnya.

Warga Papua yang datang ke Kantor Tim Transisi ditemui oleh Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto. Dalam pertemuan itu, kata Andi, dirinya menyampaikan bahwa ada kemauan besar dari Jokowi untuk membuat kebijakan untuk Papua berdasarkan kebutuhannya.

Andi menuturkan, Jokowi melalui Tim Transisi telah berupaya untuk menggali permasalahan di Papua. Tujuannya untuk menentukan solusi tepat dan efektif dalam menanggulangi banyaknya persoalan di sana.

"Masalah di Papua adalah infrastruktur, kesejahteraan, dan masalah dengan konflik yang begitu lama. Jokowi ingin memulainya dengan pendekatan hati," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com