Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Tegaskan Tak Ada Konsentrasi Massa Pendukung Jokowi-JK pada 22 Juli

Kompas.com - 18/07/2014, 21:49 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyerukan agar para relawan dan pendukung Jokowi-JK tidak mengelompok dan membuat konsentrasi massa pada tanggal 22 Juli 2014. Pada hari itu, Komisi Pemilihan Umum akan mengumumkan pemenang Pemilu Presiden 2014.

"Tidak ada konsentrasi massa, tetap berdoa dan tidak berlebihan," ujar anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Budiman Sudjatmiko, saat ditemui di kantor Relawan Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas Jokowi), Jalan Brawijaya Raya 35, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2014).

Budiman mengatakan, para pendukung Jokowi-JK tidak perlu melakukan aksi-aksi yang dapat memancing suasana panas saat pengumuman pemenang pilpres oleh KPU. Menurut dia, Jokowi telah mengimbau agar massa pendukung dan relawan tidak mendatangi KPU.

"Pak Jokowi sudah meminta agar kita tenang kan," kata Budiman.

Anggota tim pemenangan Jokowi-JK lainnya, Zuhairi Misrawi, juga mengatakan hal yang sama. Dia meminta kepada semua pendukung dan relawan agar menciptakan situasi yang kondusif jelang pengumuman oleh KPU. Para relawan dan pendukung diminta untuk mengekspresikan kemenangan secara proporsional dan tidak berlebihan.

"Kita hendaknya menyambut pesta demokrasi ini dengan penuh kegembiraan untuk mewujudkan kesejahteraan," ujar Zuhairi.

Sebelumnya, calon presiden Joko Widodo memastikan tidak akan mengerahkan massa pada 22 Juli 2014. Tanggal itu merupakan penetapan rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Tidak ada. Saya jamin," ujar Jokowi di kantor tim pemenangan di Jalan Subang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014) siang.

Jokowi juga meyakinkan bahwa tidak ada massa yang berkumpul di suatu tempat, salah satunya di kantor KPU. Jokowi telah mengimbau hal ini kepada relawan atau kader partai pengusung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com