Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sarankan Deddy Mizwar Laporkan Penghasilannya dari "Shooting" Sinetron

Kompas.com - 11/07/2014, 21:37 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menyarankan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar untuk melaporkan penghasilannya dari shooting iklan dan sinetron kepada KPK. Dengan demikian, KPK bisa menganalisis lalu menyimpulkan apakah penghasilan tambahan itu tergolong gratifikasi atau bukan.

"Kami (KPK) yang menentukan gratifikasi atau tidak. Oleh karena itu, sebaiknya dilaporkan ke kami dahulu," kata Giri, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Mengenai gratifikasi, kata Giri, KPK telah menyampaikan surat edaran kepada kepala-kepala daerah. Dalam edaran tersebut, KPK menginformasikan bahwa penghasilan tambahan tidak tergolong gratifikasi jika memenuhi tiga syarat. Pertama, penghasilan itu tidak berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi si penyelenggara negara. Kedua, mengandung konflik kepentingan atau tidak. Ketiga, didapatkan melalui kegiatan yang diketahui atasan atau tidak.

"Yang terakhir, melanggar etika atau tidak. Misalkan, Deddy kalau ragu, kami bisa analisis," ujar Giri.

Dia juga mengingatkan agar Deddy fokus menghabiskan waktunya untuk melayani rakyat. Menurut Giri, lebih aman jika Deddy menggunakan penghasilan tambahannya tersebut untuk disumbangkan kepada masyarakat.

"Secara moral, penyelenggara negara harus waktunya digunakan untuk pelayanan masyarakat," ujar Giri.

Deddy berperan aktif dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan di stasiun televisi swasta, Surya Citra Televisi atau SCTV. Ia tak hanya sering muncul sebagai salah satu pemeran, tetapi juga berada di balik layar sebagai produser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com