Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Prabowo-Hatta: Hasil "Real Count" Bukan untuk Dikte KPU

Kompas.com - 10/07/2014, 21:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, menegaskan jika hasil real count yang dikeluarkan Pusat Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta bukan untuk mengintimidasi keputusan yang akan diambil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya.

"Data ini bukan untuk mendikte supaya KPU data angkanya ikut kami. Tapi, ini adalah hasil pantauan kami berdasarkan data yang kami dapatkan dari saksi-saksi," kata Tantowi menyampaikan hasil real count di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (10/7/2014).

Tantowi mengatakan, tim sukses tetap menghormati proses penghitungan suara yang saat ini tengah dilakukan KPU. Menurut dia, hasil akhir yang nantinya akan diluncurkan KPU tetap menjadi rujukan yang harus dipatuhi oleh semua pihak. Meski begitu, ia mengatakan, pihaknya akan mengajukan gugatan jika terjadi perbedaan data yang cukup signifikan.

"Apalagi kita punya data sahih yang kebenarannya boleh dipertanggungjawabkan. Tentu kita akan meminta KPU untuk menyandingkan itu," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan data real count yang dikumpulkan Pusat Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta, pasangan nomor urut satu itu unggul dari pasangan Jokowi-JK. "Perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta sebesar 42.874.556 suara atau sekitar 51,67 persen, sedangkan perolehan suara Jokowi-JK 40.100.509 atau sekitar 48,33 persen," kata Wakil Ketua Bidang Saksi dan Hukum Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Taufik Ridho.

Taufik mengatakan, data tersebut setara dengan 60 persen jumlah pemilih yang menyalurkan suaranya pada 9 Juli kemarin. Hingga pukul 18.20 WIB, jumlah suara yang masuk berdasarkan formulir C1 yang dikumpulkan saksi di TPS ialah sebesar 82.975.065 suara. Taufik mengatakan, proses pengumpulan data tersebut dilakukan sejak pukul 13.30 WIB setelah hitung suara dimulai. Setidaknya, ada 470.000 lebih saksi per TPS yang dikerahkan dan 80.000 lebih di tingkat kelurahan yang telah diseleksi sebelumnya untuk melaporkan hasil perhitungan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com