Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan SBY Pergi ke Fiji Pakai Pesawat Komersial

Kompas.com - 20/06/2014, 19:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak menggunakan pesawat kepresidenan dalam kunjungannya ke Fiji pada 17-19 Juni 2014. Presiden dan rombongan menggunakan pesawat yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia.

Padahal, pesawat kepresidenan sengaja dibeli untuk menekan anggaran perjalanan kepresidenan. Lalu, apa alasan SBY menyewa pesawat Garuda Indonesia selama empat hari itu?

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengungkapkan, penyewaan pesawat Garuda lebih pada pertimbangan teknis operasional. Pesawat kepresidenan, kata dia, hanya bisa memuat bahan bakar untuk 8 jam perjalanan.

"Sementara dari sini (Jakarta) ke sana (Fiji) perjalanan hampir 9 jam 45 menit, plus taksi dan lain-lain sehingga tidak mungkin beliau langsung terbang Jakarta-Fiji," ujar Djoko di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Djoko melanjutkan, Presiden bersama rombongan juga memutuskan untuk tidak transit ke beberapa negara untuk mengisi bahan bakar dan tetap memilih menyewa pesawat komersial karena prosedur yang dilewati cukup rumit. Terlebih lagi, lanjutnya, jadwal Presiden SBY di Fiji cukup padat sehingga menggunakan pesawat kepresidenan dengan transit terlebih dulu akan membuang waktu.

"Effort untuk Presiden singgah itu sangat banyak. Harus tambah expend (pengeluaran), terima pesawat, ada kontak perhubungan dengan protokoler negara itu sehingga menambah kompleksnya yang harus diurus," ujarnya.

Untuk transit di suatu tempat, kata Djoko, paling tidak butuh waktu 4 jam untuk mengisi bahan bakar dan melakukan proses imigrasi. Bandara alternatif yang bisa dikunjungi sebelum sampai ke Fiji pun hanya di Sydney, Australia, dan Auckland, Selandia Baru.

Dengan demikian, perjalanan Presiden akan memakan lebih banyak waktu.

"Sementara jadwal Bapak Presiden kan ketat. Di Indonesia sendiri banyak kegiatan sehingga cari waktu yang pas, begitu sampai langsung kegiatan. Jadi, waktu itu juga sangat penting," ungkap mantan Panglima TNI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com