Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Prabowo Laporkan Pemilik Akun Twitter dan Kaskus Penyebar Surat DKP ke Mabes Polri

Kompas.com - 13/06/2014, 17:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kelompok relawan berlatar belakang advokat dari pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, melaporkan dugaan pelaku penyebar foto-foto dokumen rahasia Dewan Kehormatan Perwira ke Badan Reserse Kriminal Polri.

Kelompok yang mengatasnamakan Asosiasi Advokat Merah Putih itu menilai, dokumen rahasia tidak semestinya diedarkan secara luas ke publik.

"Setahu kita dokumen negara itu sifatnya rahasia. Saat itu dokumen rahasia, siapa pun tidak boleh tahu. Itu yang kita minta penyelidik," ujar Toni Tahta Singarimbun, selaku anggota asosiasi tersebut, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Toni mengaku mendapat informasi mengenai foto-foto tersebut pada Minggu (8/6/2014) sore. Setelah itu, dia dan anggota lainnya menelusuri asal mula foto tersebut diunggah.

"Kami menemukan bahwa ini di-upload di Twitter dan Kaskus. Kami lihat dia scan dan upload foto itu sekitar tanggal 7 Juni 2014," ujarnya.

Menurut Toni, pelaku terduga telah melanggar Undang-Undang Informasi Teknologi Elektronik dan penyebaran foto ini masuk dalam kategori kejahatan dunia maya (cyber crime). Dia menduga pihak tersebut sengaja memanfaatkan momentum pemilu untuk menyebarkan isu negatif karena usia akun-akun itu terbilang muda, dibuat sejak April dan Juni.

Dalam laporannya, Toni melampirkan empat akun jejaring sosial yang terdiri dari akun Facebook, Twitter, dan Kaskus yang diduga pertama kali mengunggah dan menyebarkan foto tersebut beserta alamat tautannya. Namun, Toni enggan menyebutkan nama keempat akun itu sebelum surat laporan polisi (LP) berada di tangannya.

"Namanya di tangan penyidik. Ini nama asli, bukan anonim. Dugaan ada, tapi kami belum bisa bicara sebelum polisi yang memanggil kami untuk membuat berita acara pemeriksaan," kata Toni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com