Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Siap Tempur di Media Sosial

Kompas.com - 05/06/2014, 16:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Keadilan Sejahtera mengerahkan 120 jenderal "tempur" di media sosial untuk memenangkan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Setiap jenderal itu memiliki 100.000 prajurit yang terdiri dari kader dan simpatisan PKS.

"Untuk media sosial, kami gabung dengan Gerindra dan PAN. Dari kami ada sekitar 120 jenderal, semua jagoan," kata Juru Bicara PKS Mardani Alisera, di Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Menurut dia, para jenderal media sosial itu bertugas membangun persepsi kekuatan Prabowo-Hatta. Targetnya, meyakinkan masyarakat bahwa Prabowo-Hatta layak dipilih menjadi pemimpin bangsa.

Selain kampanye di media sosial, PKS bertugas menyiapkan 550.000-an saksi yang akan disebar mengamankan suara pasangan di semua tempat pemungutan suara. Sekitar 250.000 orang di antaranya disiapkan untuk menjaga TPS-TPS di perkotaan.

PKS memetakan wilayah menjadi wilayah unggulan dan wilayah perhatian. Wilayah unggulan adalah daerah-daerah yang menjadi basis kader, basis partai politik anggota koalisi pengusung Prabowo-Hatta, basis kepala daerah dari partai koalisi, serta tempat asal dan keluarga besar capres-cawapres.

Adapun daerah dengan basis massa lemah dikategorikan sebagai wilayah perhatian. Begitu pula untuk yang menunjukkan potensi terjadi kecurangan, daerah tersebut akan dianggap sebagai wilayah perhatian.

Gubernur dan wali kota

Di Bandung, Jawa Barat, Prabowo menggelar pertemuan dengan tim pemenangannya. Pertemuan itu dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta bupati dan wali kota partai koalisi.

Sebelum pertemuan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberikan pengarahan. Menurut Prabowo, Jawa Barat menjadi wilayah pertama yang didatangi karena strategis, selain juga karena dekat dengan Jakarta. Ia yakin bahwa koalisi bisa menang di Jawa Barat. ”Kita kuat di Jawa Barat,” kata Prabowo.

Wakil Ketua Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Setya Novanto, mengatakan, strategi pemenangan pilpres adalah dengan mengedepankan isu-isu yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Selain itu, tim pemenangan juga melihat bahwa kontak-kontak personal sangat penting untuk memenangi pilpres. Karena itu, menurut rencana, Prabowo dan Hatta akan mendatangi berbagai kalangan untuk berkomunikasi secara langsung. ”Misalnya kami ke ulama di Jawa Timur dan bertemu langsung,” ujarnya.

Secara umum, dari seluruh Indonesia, konsentrasi kampanye Prabowo akan berada di Jawa. Sementara itu, Hatta Rajasa di Sumatera dan kawasan timur Indonesia. Daerah-daerah yang tidak terdatangi akan diisi oleh pimpinan partai-partai koalisi yang lain.

Saat menghadiri acara halaqoh dan silaturahim nasional Nahdlatul Wathan di Jakarta, Hatta berjanji memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia jika terpilih. Manusia Indonesia harus bermoral, beretika, sekaligus memiliki keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam acara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi menyatakan dukungan Nahdlatul Wathan terhadap Prabowo-Hatta. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, deklarasi dukungan kepada Prabowo-Hatta terjadi di seluruh Indonesia. (NTA/APA/EDN/A14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com