Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyemangat ala Prabowo dan Kisah Jokowi

Kompas.com - 26/05/2014, 16:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Apa yang dilakukan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Minggu (25/5/2014)? Ternyata, ia bertemu anak-anak yatim piatu di Nusantara Polo Club, Jagorawi. Jumlahnya 1.200 orang dan bersekolah dari TK hingga SMP.

"Anak-anakku, tegar dan semangat yah. Jangan terlalu sedih, tetapi berjuang yang keras. Caranya dengan belajar, belajar, dan belajar," kata Prabowo.

Anak-anak yatim itu dihibur dengan badut dan dibuatkan taman bermain sementara yang lengkap dengan perosotan. Prabowo juga menyalami sebagian dari mereka, yang mendapat bingkisan berupa buku, tas, dan uang tunai Rp 50.000. Djan Faridz sebagai panitia mengatakan, acara dengan anak yatim piatu rutin dilakukan Prabowo setiap Lebaran.

Di depan anak-anak itu, Prabowo bercerita tentang Asmujiono, mantan anak buahnya di Kopassus. Asmujiono yang dari Malang telah ditinggal ayah dan ibunya sejak berusia 6 tahun. Ia telah enam kali pindah keluarga dari paman yang satu ke paman yang lain. Suatu hari, ia mendaftar masuk Kopassus. Sayangnya, tingginya hanya 165 sentimeter atau kurang 3 cm dari batas minimal. "Saya menolak. Peraturan adalah peraturan. Tapi, anak-anak buah saya membujuk," cerita Prabowo.

Asmujiono lalu ikut seleksi. Ia lulus dengan peringkat teratas seangkatannya di Kopassus. Dari 11 pendaki Everest pada tahun 1996, Asmujiono satu-satunya orang yang mencapai puncak. "Berarti dia orang Indonesia pertama, orang Asia pertama, dan orang pertama yang mengumandangkan takbir dari atas gunung tertinggi di dunia," kata Prabowo.

Ia mengatakan, dari kisah nyata itu, ia berharap agar anak-anak yatim piatu tidak cepat menyerah dan berjuang keras. Mereka harus berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. "Insya Allah, dapat yang terbaik juga," kata Prabowo.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Relawan pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK melakukan aksi


Dari pemulung untuk Jokowi

Dukungan untuk capres dari PDI-P, Joko Widodo, juga terus bermunculan. Di Malang, Jawa Timur, seniman dan keluarga Paguyuban Kuda Lumping Kota Malang, Minggu (25/5/2014), mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi.

Dukungan ditunjukkan dengan menggalang tanda tangan dari warga yang lewat di sekitar Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang. Selain itu, anggota paguyuban kuda lumping juga mengumpulkan uang Rp 1.000 sebagai dukungan untuk Jokowi.

Jokowi-Jusuf Kalla (JK) Bangkit untuk Perubahan, organ relawan berbagai segmen pemuda yang diinisiasi Garda Bangsa PKB, melakukan gerakan aksi Rp 1.000 Jokowi-JK, di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu. Dari sekian banyak penyumbang, terdapat pemulung bernama Heldi Irwansyah (39), asal Karawang. Ia menyumbang Rp 5.000. "Itu penjualan botol air mineral dari Senen sampai Proklamasi," katanya.

Heldi menyumbang Jokowi-JK karena ingin perubahan lebih baik. "Saya ingin perubahan sistem keadilan ekonomi dan hukum," katanya. Sebagai pemulung, Heldi berharap ada pemberdayaan pemulung untuk pengelolaan sampah. Jika dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi produk bermanfaat.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Malik Haramain mengungkapkan, PKB ingin mengajak partisipasi masyarakat secara langsung untuk mendukung Jokowi-JK. Kedua, kegiatan itu untuk pendidikan politik bagi masyarakat bahwa berpolitik harus dengan cara-cara yang bersih, bukan praktik politik uang.

Sabtu malam, saat didaulat melantik tiga kelompok relawan di Samarinda, Jokowi pun bercerita tentang para relawan yang bekerja sukarela memenangkannya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. "Waktu mencalonkan, saya enggak punya apa-apa. Enggak punya banyak kenalan di Jakarta. Saya lihat sendiri masyarakat urunan, ada yang Rp 1.000, ada yang Rp 10.000. Saya menangis. Saya tanya ke mereka, kok mendukung saya. Mereka menjawab karena ingin ada perubahan," katanya.

Jokowi mengaku, saat itu, ia dianggap orang kampung. "Wajah saya pun, katanya, ndeso. Padahal, saya merasa ganteng. Ketika hasil pilgub diumumkan, orang kaget ketika saya menang di putaran pertama dan lebih menang lagi di putaran kedua," ujar Jokowi di depan 1.000 lebih warga yang berkumpul di Jalan Katamso, Samarinda, Kalimantan Timur. (Edna C Patissina/Ferry Santoso/Lukas Adi Prasetya/Dahlia Irawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com