Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani "Berkibar" di Jateng V

Kompas.com - 01/05/2014, 01:37 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mendominasi perolehan suara di Daerah Pemilihan Jawa Tengan V. Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu meraup suara hingga 369.927 suara di dapil itu.

Berdasarkan rekapitulasi suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 yang disampaikan KPU Jateng untuk daerah pemilihan yang meliputi Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta itu, suara Puan melampaui perolehan semua partai lain.

Di daerah pemilihan ini, PDI-P mendapatkan tiga alokasi kursi dari total perolehan 861.673 suara. Dua kursi PDI-P akan menjadi milik calon anggota legislatif terpilih Aria Bima dan Rahmad Handoyo.

Selain PDI-P, hanya Partai Golkar yang juga mendapatkan kursi DPR dari daerah pemilihan ini pada tahap pertama pembagian kursi berdasarkan pencapaian bilangan pembagi pemilih. Adapun 4 kursi lain dibagi pada tahap kedua berdasarkan urutan suara terbanyak dari sisa suara partai politik.

Berikut ini perolehan kursi dari daerah pemilihan Jawa Tengah V:
1. PDI-P, 3 kursi, dengan caleg terpilih Puan Maharani, Aria Bima, dan Rahmad Handoyo
2. Partai Golkar, 1 kursi, dengan caleg terpilih Eko Sarjono Putro
3. Partai Gerindra, 1 kursi, dengan caleg terpilih Bambang Riyanto
4. Partai Amanat Nasional, 1 kursi, dengan caleg terpilih Mohammad Hatta
5. Partai Kebangkitan Bangsa, 1 kursi, dengan caleg terpilih Mohamad Toha
6. Partai Keadilan Sejahtera, 1 kursi, dengan caleg terpilih Abdul Kharis Almasyhari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com