Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul: PKS Masih "Andilau", antara Dilema dan Galau

Kompas.com - 29/04/2014, 18:02 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menyatakan bahwa koalisi antara partainya dan Partai Gerindra belum final. Menurut Tifatul, tim PKS yang membahas opsi untuk berkoalisi dengan Gerindra masih bekerja mengumpulkan pandangan kader-kader. Selanjutnya, pandangan yang dikumpulkan tim akan dibahas lebih lanjut dalam rapat majelis syura.

"Ini kan kita melihat realitas politik dulu, paling akan mengerucut tiga, Prabowo, Ical, Jokowi. Pasti kita komunikasi, kita semua kan berada di tataran menengah. Jadi 'andilau'-lah, antara dilema dan galau," kata Tifatul ditemui di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Menurut Tifatul, sejauh ini PKS baru membentuk tim sebagai respons dari surat yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Melalui surat tersebut, Prabowo mengajak PKS untuk berkoalisi dalam pemilihan presiden pada 9 Juli 2014.

Selain mendapatkan surat dari Prabowo, Tifatul mengatakan bahwa PKS juga diajak berkoalisi secara lisan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Kini, tim dari PKS masih menampung pandangan para kader hingga ke akar rumput.

"Kami sedang menampung aspirasi itu juga, bukan dari akar rumput, tetapi dari elemen umat yang selama ini mendukung PKS," kata Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut.

Dari informasi yang dihimpun sejauh ini, menurut Tifatul, banyak juga yang mengusulkan agar PKS berkoalisi dengan Gerindra. Namun, ada juga usulan yang meminta partai nomor urut 3 itu menguatkan koalisi partai-partai Islam terlebih dahulu. Tifatul menilai partai-partai Islam bisa memiliki nilai tawar yang cukup kuat jika bersatu membentuk koalisi.

"Kalau kita bersatu, kan kuat tuh. Mau jadi capres, cawapres, belakangan saja, atau kita enggak usah jadi apa-apa deh, yang penting kita bersatu," katanya.

Rapat Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Minggu (27/4/2014), memutuskan membentuk tim untuk lebih serius menjajaki koalisi bersama Partai Gerakan Indonesia Raya dan mendukung pengusungan Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Partai ini menyatakan keinginan kuat untuk dapat berkoalisi dengan Gerindra.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho, PKS memilih berkoalisi dengan Gerindra karena baru partai tersebut yang telah mengirimkan surat resmi ke PKS soal koalisi, sementara partai lain sekadar melakukan komunikasi informal. Tim tersebut akan dipimpin oleh Taufik dan beranggotakan Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Shohibul Iman, Wakil Ketua Komisi III DPR Muzzamil Yusuf, dan Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com